Selasa 17 Jan 2017 00:50 WIB

Kereta Api Barang KEK Sei Mangkei Mulai Beroperasi

Rep: Issha Harruma/ Red: Budi Raharjo
Petugas Belawan International Container Terminal (BICT) mengawasi proses pemindahan kontainer yang sudah memiliki Surat Pengeluaran Petikemas (SP2) dan telah melewati masa inap 1x24 jam, untuk dipindahkan ke lokasi Buffer Zone diluar Terminal Peti Kemas, d
Foto: ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
Petugas Belawan International Container Terminal (BICT) mengawasi proses pemindahan kontainer yang sudah memiliki Surat Pengeluaran Petikemas (SP2) dan telah melewati masa inap 1x24 jam, untuk dipindahkan ke lokasi Buffer Zone diluar Terminal Peti Kemas, d

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kereta api barang dari Kawasan Industri Khusus (KEK) Sei Mangkei menuju Terminal Peti Kemas Internasional Belawan (BICT) akan mulai beroperasi Selasa (17/1). Kereta api barang itu secara resmi akan beroperasi secara rutin.

"Untuk Sei Mangkei, Selasa mulai beroperasi. Seminggu dua kali, yakni Selasa dan Jumat," kata Vice Presiden PT KAI Divre I Sumut Mateta Rijalulhaq, Senin (16/1).

Mateta mengatakan, kereta barang dari KEK Sei Mangkei menjadi salah satu satu fokus perhatian PT KAI Sumut, selain pelabuhan Kuala Tanjung. Kereta barang diharap dapat memperlancar distribusi logistik untuk dua kawasan industri ini.

Sementara itu, Humas PT KAI Divre I Sumut Joni Martinus mengatakan, kereta barang tersebut merupakan kereta pengangkut kontainer pertama di Sumut yang melayani langsung angkutan ke terminal peti kemas. "Selama ini sudah kita operasikan dalam rangka uji coba. Mulai besok akan berjalan secara rutin," kata Joni.

Untuk kapasitas, Joni mengatakan, setiap kereta akan mampu membawa sekitar 32 Teus. Jumlah ini sama dengan 72 Teus kontainer setiap pekannya. "Tiap kereta ada 18 gerbong, yang masing-masing bisa membawa dua kontainer dengan kapasitas 1 Teus perkontainernya," ujar dia.

Terkait tarif kereta peti kemas, Joni enggan berkomentar. Menurutnya, persoalan tarif merupakan kewenangan PT KAI dan telah disetujui oleh pihak-pihak yang akan menggunakan layanan tersebut. "Soal sosialisasinya kepada para pengusaha calon pengguna layanan kereta api peti kemas ini, saya pikir kalau sudah beroperasi artinya ada kesepakatan dengan beberapa pihak," kata Joni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement