Senin 16 Jan 2017 08:41 WIB

Yunnan dan Malaysia Kerja Sama Sertifikasi Produk Halal

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Produk Halal (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Produk Halal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUNMING -- Pemerintah Yunnan, Cina, telah telah sepakat untuk melakukan kerja sama perdagangan dengan Pemerintah Malaysia, termasuk dalam sertifikasi produk halal dan konektivitas. Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Ahmad Zahid mengatakan nilai perdagangan antara Yunnan dan Malaysia pada Januari-November 2016 mencapai lebih dari 340 juta dolar AS.

Ekspor Malaysia ke Yunnan didominasi oleh produk palm oil, dan ekspor Yunnan ke Malaysia sebagian besar merupakan produk-produk pertanian. Menurut Zahid, Malaysia masih memiliki kendala dalam melakukan perdagangan dengan Yunnan karena terganjal oleh free trade agreement dengan Cina yang belum selesai.

"Namun kami mengambil langkah positif dengan memperbolehkan sejumlah produk asal Cina untuk masuk ke negara kami, dan Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia akan mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan perdagangan dengan Cina," ujar Zahid dilansir New Strait Times, Senin (16/1).

Zahid menambahkan, Malaysia menargetkan dapat melakukan ekspor produk halal ke Yunnan dan Xinjing. Apalagi, di wilayah Xinjing sudah mulai banyak produk halal sehingga Malaysia bisa mengekspor bahan baku halal yang digunakan untuk kosmetik dan farmasi. Akan tetapi, menurut Zahid, mereka belum memiliki sertifikasi halal. Dengan demikian, Islamic Development Departemen (Jakim) juga akan melakukan sertifikasi halal dengan skala internasional.

Jakim rencananya akan mendirikan laboratorium halal di Yunnan, namun lokasinya belum ditentukan. Zahid mengatakan, kerja sama dengan Yunnan dan Xinjiang ini akan membantu Malaysia dalam meningkatkan penjualan produk halal secara global mencapai 1,1 triliun dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement