Jumat 13 Jan 2017 14:25 WIB

Brand Sepatu Ini Mendapat Masalah Gara-Gara Cuitan Trump

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Brand sepatu dan jaket asal Amerika Serikat (AS) LL Bean.
Brand sepatu dan jaket asal Amerika Serikat (AS) LL Bean.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Cuitan tunggal presiden terpilih Donald Trump membawa LL Bean, peritel asal Maine untuk produk sepatu dan jaket kembali menjadi sasaran politik.

Perusahaan ini sudah menghadapi boikot dari pelanggan liberal setelah adanya laporan Linda Bean, cucu dari pendiri perusahaan menyumbangkan ribuan dolar AS untuk sebuah komite aksi politik. Komite tersebut mendukung kampanye presiden Trump, namun sumbangan ternyata ilegal.

Ini adalah masa sulit untuk brand tersebut dengan partisan di kedua sisi mengancam boikot. Dilansir dari New York Times, Kamis (12/1), Grab Your Wallet, kelompok yang menentang Trum menambahkan LL Bean ke daftar boikot.

Tapi kemudian Trump, yang telah lama memiliki kecenderungan untuk mempromosikan merek favoritnya menawarkan dukungan penuh. Ini merupakan langkah langka dan sangat tidak biasa bagi seseorang yang terpilih ke kantor tertinggi negara.

Juru bicara Trump, Hope Hicks, mengatakan dalam sebuah surat elektronik pada Kamis tentang Bean. "Trump hanya berterima kasih padanya atas dukungannya," katanya.

Cuitan tersebut menghubungkan ke akun bisnis lobster Bean di Maine namun berisi desakan warga Amerika untuk membeli produk LL Bean. Beberapa pengguna media sosial mengecam tindakan tidak pantas Trump dan bersumpah untuk menjauhkan diri dari produk tersebut.

Sementara itu eksekutif LL Bean menanggapi panggilan terakhir untuk boikot dan meminta adanya pertimbangan kembali. ketua eksekutif Shawn Gorman mengatakan pihaknya tidak mendukung kandidat politik, membuat kontribusi politik atau mendukung agenda politik.

"Kami menjauhkan diri dari politik," katanya pada Ahad (8/1) lalu.

Ia menggambarkan, tindakan Bean merupakan keputusan pribadinya. Gorman sendiri menyumbangkan 1.000 dolar AS untuk Senator Marco Rubio tahun lalu. "Kami sepenuhnya mengakui dan menghormati pandangan politik 10 orang kami di direksi," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement