REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- PT Jasa Marga, Tbk menambah lajur di ruas Tol Jakarta-Cikampek. Lajur tersebut, disepanjang KM 66 sampai 61, mulai dari Desa Dawuan sampai Kecamatan Purwasari. Dengan penambahan lajur ini, dipastikan kedepannya jalur bebas hambatan tersebut akan memiliki enam lajur dengan bahu jalan.
Kepala Gerbang Tol Jakarta-Cikampek PT Jasa Marga, Andri Yusuf, mengatakan, saat ini pembangunannya sedang berjalan. Yaitu, alat berat sedang meratakan tanah di jalur tambahan tersebut. Pembangunan jalur mencapai enam kilometer. Mulai dari KM 66-61 dari Cikopo menuju Jakarta.
"Jalur yang kita tambah yaitu, arah Jakarta atau jalur B," ujar Andri, kepada Republika, Kamis (12/1).
Andri, menjelaskan, sebenarnya saat ini jumlah lajur di titik tersebut sudah lima dengan bahu jalan. Akan tetapi, setiap tahunnya lajur tersebut selalu terjadi penumpukan kendaraan. Terutama, saat arus balik lebaran.
Apalagi, KM 66 itu merupakan leher dari jalan Tol Jakarta-Cikampek. Sebab, di titik ini volume kendaraan dari dua ruas tol lainnya, yakni Tol Cipularang dan Cipali bertemu. Sehingga, setiap puncak arus balik di wilayah ini selalu terjadi antrean kendaraan yang cukup panjang.
Karena itu, di wilayah ini ditambah menjadi enam lajur dengan bahu jalan. Penambahan lajur ini, diharapkan mampu mengurai kemacetan saat puncak arus balik Lebaran 2017.
Menurut Andrie, pembangunan lajur baru ini akan terus dikebut. Targetnya, bisa selesai sebelum musim arus mudik lebaran. Dengan begitu, pemudik bisa menikmati lajur tersebut saat hendak pulang lagi ke Jakarta. "Kita ingin selesainya sebelum lebaran," ujarnya.
Pembangunan lajur baru ini, sambung Andri, tak menganggu arus kendaraan yang datang dari Cipali maupun Cipularang. Sebab, alat-alat berat dan lainnya, berada di luar bahu jalan. Sehingga pengendara, bisa melintasi empat jalur berikut bahu jalan dengan aman. Tanpa khawatir menganggu pekerjaan proyek tersebut.