Kamis 12 Jan 2017 15:19 WIB

Operasi Pasar Belum Bisa Turunkan Harga Cabai di Jember

Cabai
Foto: dok republika
Cabai

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Operasi pasar cabai yang digelar Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub-Divre XI Jember, Jawa Timur masih belum mempengaruhi harga komoditas cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di kabupaten setempat.

"Harga cabai rawit masih tetap mahal yakni kisaran Rp 90 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram di pasaran, dan sepertinya harga komoditas tersebut belum terpengaruh dengan operasi pasar cabai," kata Munir, salah seorang pedagang cabai di Pasar Tanjung Jember.

Menurutnya harga cabai rawit selama sepekan terakhir masih tinggi menembus Rp 100 ribu untuk kualitas cabai yang bagus dan masih belum ada tanda-tanda turunnya harga bahan baku pembuat sambal tersebut. "Pasokan dari petani memang berkurang akibat cuaca ekstrem hingga menyebabkan gagal panen, sehingga stok cabai di tingkat pedagang juga berkurang dan menyebabkan harga di pasaran tinggi," tuturnya.

Ia mengaku tidak tahu apakah harga cabai di pasaran akan turun perlahan-lahan seiring dengan operasi pasar cabai yang digelar Bulog Jember untuk menstabilkan harga komoditas bumbu dapur tersebut. "Pedagang hanya menjual sesuai dengan harga pasaran. Kalau harga di tingkat petani naik, maka kami juga akan menaikkan harga cabai dan begitu pula sebaliknya," ujarnya menambahkan.

Bulog Jember menggelar operasi pasar cabai sejak Senin (9/1) di tiga lokasi dan beberapa rumah pangan kita (RPK) untuk menstabilkan harga cabai di pasaran dengan menjual cabai rawit merah dan hijau lebih murah sekitar 10 hingga 20 persen dari harga pasaran.

"Bulog menjual cabai rawit merah seharga Rp 84 ribu per kilogram dengan kemasan 1/4 kilogram seharga Rp 21 ribu dan cabai rawit hijau sebesar Rp 40 ribu per kilogram dengan kemasan 1/4 kilogram seharga Rp 10 ribu," tuturnya.

Pantauan di lapangan, penjualan cabai rawit dalam operasi pasar cabai di depan Kantor Bulog Jember masih sepi dan stok yang disediakan sebanyak 1 kuintal di setiap titik masih ada dan tidak habis terjual hingga 100 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement