REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) telah mengembangkan aplikasi KRL Access sejak 2015. Tujuannya, agar pengguna dapat mengetahui posisi kereta terkini.
Saat ini Papan Informasi KRL (PIK) pun sudah tersedia di 40 stasiun prioritas. "Papan berisi informasi bagi pengguna, mengenai kereta terdekat dari stasiun tempatnya menunggu," ujar Direktur Utama KCJ Muhammad Nurul Fadhila, di Jakarta, Rabu, (11/1).
Ia menambahkan, para pengguna sekarang lebih mudah mengetahui tujuan commuterline atau kereta listrik (KRL) yang berhenti di stasiun. Hal itu karena pada 17 rangkaian kereta sudah terpasang papan relasi elektronik yang menampilkan tujuan akhir kereta.
Sepanjang 2016, KCJ menambah pula 200 gerbang elektronik yang sebagian besar sudah terpasang di beberapa stasiun KRL Jabodetabek. "Tujuannya agar antrean pengguna di pintu masuk atau keluar stasiun semakin lancar," tambah Muhammad.
Demi mengutamakan keselamatan penumpang saat berindah peron, KCJ juga merealisasikan proses pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan underpass di dalam stasiun. JPO dibangun di stasiun Tanah Abang, stasiun itu merupakan salah satu stasiun transit tersibuk.
Muhammad mengungkapkan, secara fisik pembangunan JPO yang dilengkapi enam eskalator itu sudah selesai 80 persen. Rencananya pada Maret 2017 mulai dapat digunakan.
Sedangkan pembangunan jalur penyeberangan bawah tanah atau underpass saat ini pun masih terus berjalan di Stasiun Tebet, Cilebut, Bojonggede Citayam, Pondok Ranji, dan Sudimara. Rencananya fasilitas tersebut bisa dimanfaatkan oleh penumpang mulai April 2017.