Selasa 10 Jan 2017 13:03 WIB

Alibaba Incar Saham Department Store Cina

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Alibaba Grup (ilustrasi)
Foto: REUTERS
Alibaba Grup (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Perusahaan e-commerce, Alibaba Group Holding Ltd (BABA.N), dan pendiri Intime Retailer Group Co Ltd bersama-sama mengajukan tawaran untuk mengambil alih operasional departmen store Cina senilai 2,55 miliar dolar AS.

Alibaba Investment Ltd dan Shen Guo Jun telah menawarkan 10 dolar Hongkong atau Rp 17 ribu per saham Intime. Itu akan mewakili 42,25 persen lebih dari harga terakhir saham 7,03 dolar Hongkong atau Rp 12 ribu pada 28 Desember ketika perdagangan ditangguhkan menunggu pengumuman. Harga saham melonjak 35 persen ketika perdagangan dibuka kembali pada Selasa.

Alibaba Group saat ini memegang 27,82 persen Intime sementara Shen memiliki 9,17 persen.

Intime mengatakan, dalam sebuah pernyataan, Alibaba dan Shen berencana untuk mencari peluang pengembangan dan menerapkan serangkaian strategi pertumbuhan jangka panjang, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan jangka pendek.

"Kombinasi kami dengan Intime akan memungkinkan kita untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan jangka panjang dari bentuk baru ritel di Cina didukung oleh teknologi internet dan data," kata CEO Alibaba Group, Daniel Zhang.

Sektor ritel Cina bernilai 4,5 triliun dolar AS dan tumbuh 10,7 persen per tahun. Perusahaan e-commerce ini juga mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pengecer secara offline untuk menciptakan pengalaman belanja baru.

Alibaba awalnya mengambil saham di Intime pada 2014 dengan investasi 692,25 juta dolar AS. Sahamnya sempat turun 8 persen pada 2016 dibandingkan dengan kenaikan 0,4 persen pada acuan Index Hang Seng (HSI).

Sementara itu Ketua Eksekutif Alibaba Jack Ma bertemu dengan Presiden AS terpilih Donald Trump untuk membicarakan rencana perusahaan membawa jutaan usaha kecil AS ke konsumen Cina melalui e-commerce Alibaba.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement