REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Melonjaknya harga cabai belum berpengaruh besar bagi industri perhotelan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). General Manager Golden Palace Hotel Lombok Ernanda mengatakan, kondisi pasokan untuk dapur di hotelnya masih berjalan seperti biasanya.
Dia menyebutkan, kenaikan harga cabai belum terasa pengaruhnya lantaran cabai bukanlah faktor pokok dalam kebutuhan dapur hotelnya. "Tidak begitu berpengaruh karena cabai hanya sebagian kecil dari kebutuhan dapur hotel kami," ujarnya singkat saat dihubungi Republika di Mataram, Senin (9/1).
Berdasarkan pantauan Dinas Perdagangan Provinsi NTB di tiga pasar tradisional di Kota Mataram yakni, Pasar Mandalika, Pasar Pagesangan, dan Pasar Kebon Roek, harga cabai rawit merah bervariasi mulai dari Rp 100 ribu per kg di Pasar Mandalika, Rp 90 ribu per kg di Pasar Kebon Roek, dan mencapai Rp 105 ribu di Pasar Pagesangan.
Sedangkan untuk cabai keriting merah, di Pasar Mandalika seharga Rp 45 ribu per kg, Pasar Pagesangan sebesar Rp 40 ribu per kg, dan Pasar Kebon Roek sebesar Rp 30 ribu per kg. Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB Putu Selly Andayani mengimbau masyarakat tidak panik dengan kenaikan harga cabai.
Dia menerangkan, kenaikan harga cabai di NTB selain dipicu karena faktor cuaca juga dipengaruhi oleh konsumsi masyarakat yang meninggi saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. "Sebulan lamanya masyarakat kita merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW," katanya, Senin (9/1).