Senin 09 Jan 2017 14:48 WIB

Mendag Sebut Harga Cabai Sudah Turun

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Harga cabai melonjak drastis.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Harga cabai melonjak drastis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukito mengatakan harga cabai di pasar berangsur-angsur mengalami penurunan. Menurutnya, rata-rata harga cabai saat ini berada di bawah Rp 50 ribu per kg.

Berdasarkan pantauannya di lapangan, harga cabai merah besar Rp 38 ribu, cabai merah keriting rata-rata sekitar Rp 40 sampai 39 ribu, harga cabai rawit hijau juga berada di bawah Rp 50 ribu dan bahkan di beberapa daerah hanya Rp 32 ribu.

Menurutnya, cabai rawit merah yang menjadi masalah karena lonjakan harga yang tinggi. "Dari 4 jenis cabai, secara garis besar hanya satu yang memang mengalami kenaikan, tetapi di beberapa daerah sudah mulai kembali turun," katanya kepada wartawan di Auditorium Kementerian Perdagangan, Senin (9/1).

Diakuinya, kenaikan harga cabai diakibatkan iklim. Pihaknya telah melakukan pengecekan ke lapangan. Ketika pemetikan dilakukan pada waktu hujan, proses pembusukan semakin cepat. Belum lagi, kata dia, waktu yang dibutuhkan untuk distribusi dari lokasi panen hingga ke pasar maupun kota lain.

"Keterlambatan akibat transportasi maupun hujan berkepanjangan seperti itu semakin cepat," lanjut dia.

Enggar mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan mengklaim adanya surplus cabai. Meski terjadi penurunan produksi.

Penurunan produksi cabai rawit merah  di berbagai daerah terjadi karena banyaknya kebusukan. Pada musim hujan, penyakit yang menyerang cabai lebih besar sehingga menyebabkan kebusukan.

Untuk mengatasinya, Kemendag berupaya melakukan distribusi. Yakin mengirimkan cabai dari daerah-daerah yang surplusbke daerah-daerah yang kekurangan. "Kerjasama antara Kementan dan Kemendag untuk melihat keseimbangan ini sehingga itu bisa dilakukan," katanya.

Sementara itu penggunaan cold storage atau penyimpanan pendingin diakui Enggar tidak cukup efisien sebagai teknologi penyimpanan untuk menjaga harga cabai. "Nggak terlalu lama bertahannya," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement