Senin 09 Jan 2017 10:23 WIB

Harga Cabai di Malang Kembali Naik

Cabai
Foto: dok republika
Cabai

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Harga cabai di pasar-pasar tradisional di Malang raya dalam sepekan terakhir ini naik lagi, dari sebelumnya di kisaran Rp 75 ribu-Rp 80 ribu per kilogram (kg) pada pekan lalu, saat ini sudah mencapai angka Rp 95 ribu-Rp 105 ribu per kg.

Salah seorang pedagang bumbu-bumbuan di Pasar Merjosari Kota Malang, Sriatun, mengaku dirinya terpaksa kulakan hanya sedikit dan itu pun dicampur antara cabai yang sudah memerah dan yang masih hijau. "Kalau berwarna merah dan segar semua, harganya sudah beda, yakni Rp 115 ribu-Rp 120 ribu per kilogramnya," ujarnya, Senin (9/1).

Ia mengatakan saat ini apsokan cabai rawit di sejumlah pasar induk juga kian menipis, sehingga distribusinya ke pasar-pasar tradisional juga menurun. "Mudah-mudahan saja kondisi seperti ini segera pulih, sebab kalau begini terus bagaimana perekonomian kami akan membaik," katanya.

Apalagi, lanjutnya, sejumlah kebutuhan pokok lainnya, seperti telur, gula, beras, serta bumbu-bumbuan juga terus naik. "Belum lagi kenaikan tarif dasar listrik dan BBM, rasanya ekonomi masyarakat kecil seperti saya akan semakin sulit dan seolah mencekik leher," ucapnya.

Sriatun berharap kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok tersebut segera berakhir dan perekonomian kembali membaik. "Kami juga berharap pemerintah mencari cara bagaimana kondisi perekonomian ini bisa pulih dan harga berbagai kebutuhan pokok turun agar tidak menyesakkan dada kami," ujarnya.

Sementara pedagang lainnya, Masfiroh mengaku dirinya sudah sepekan terakhir ini kulakan cabai rawit hanya beberapa kilogram saja. 

"Harganya terlalu tinggi, saya tidak berani spekulasi kalau sampai tidak laku, sehingga saya ambilnya sedikit saja. Lebih baik cepat habis daripada membusuk karena daya beli konsumen menurun," katanya.

Ia mengaku hanya kulakan 2 kilogram per hari selama sepekan terahir, sehingag sekitar pukul 07.00 WIB sudah habis (kosong). "rata-rata jam 07.00 WIB, kadang-kadang masih pagi sudah habis, tapi saya juga tidak berani menambah kulakan, lebih baik kosong," ucapnya.

Tidak hanya di pasar-pasar tardisional, pedagang peracangan di kampung-kampung pun beberapa hari terakhir juga tidak punya stok cabai rawit karena di pasar induk, seperi di Pasar Induk Gadang (PIG) Kota Malang, Pasar Karangploso dan Mantung, Kabupaten Malang juga kosong.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement