Kamis 05 Jan 2017 13:16 WIB

IKM Alat Perkakas Pertanian Siap Penuhi Kebutuhan dalam Negeri

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Seorang pekerja membajak lahan sawah dengan traktor. Industri perkakas pertanian lokal siap penuhi kebutuhan di dalam negeri.
Foto: Antara
Seorang pekerja membajak lahan sawah dengan traktor. Industri perkakas pertanian lokal siap penuhi kebutuhan di dalam negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri kecil dan menengah (IKM) sektor alat perkakas pertanian siap memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri sehingga akan mengurangi ketergantungan produk impor. Komitmen ini merupakan salah satu langkah nyata untuk memperkuat struktur industri nasional.

Direktur Jenderal  Industri Kecil Menengah (IKM) Gati Wibawaningsih, pihaknya telah melakukan pembinaan bagi IKM alat perkakas pertanian di dalam negeri melalui fasilitasi penguatan sumber daya manusia (SDM) seperti bimbingan teknis, pendampingan dan sertifikasi. Selain itu, memberikan bantuan mesin dan peralatan, peningkatan kualitas produk dan pengembangan pasar, penguatan sentra, peningkatan kemampuan UPT, serta penumbuhan wirausaha baru IKM.

"Yang jadi masalah adalah bagaimana dukungan dari produsen untuk memenuhi bahan baku. Selama ini, bahan baku yang jadi masalah," kata Gati dalam pendandatangan nota kesepahaman pemenuhan bahan baku untuk perkakas, Kamis (5/1).

Gati menyebut, dengan penandatangan kerja sama antara PT Krakatau Steel, PT Boma Bisma Indra, PT Sarinah, dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, maka pembuatan perkakas pertanian dalam negeri tidak harus didatangkan melalui skema impor. Menurut Gati, saat ini terdapat sekitar 12 ribu IKM di seluruh Indonesia yang menjadi produsen cangkul dan alat perkakas lainnya.

Dengan adanya pemenuhan bahan baku melalui PT Krakatau Steel, dan pendistribusian oleh PT Sarinah dan PT PPI maka pelaku IKM bisa mencari bakan baku dari perusahaan tersebut untuk diolah kembali dan menjadi alat perkakas pertanian. "Kami mengajak kepada semua pihak untuk turut mendukung dan menyukseskan keberadaan industri alat perkakas pertanian dalam negeri dengan mencintai, membeli dan memakai produk alat perkakas pertanian dalam negeri,” ujar Gati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement