Kamis 05 Jan 2017 01:43 WIB

Kementan Lanjutkan Pembangunan Embung

Rep: melisa riska putri/ Red: Budi Raharjo
Seorang personel Manggala Agni mengalirkan air ke dalam embung di lahan bekas kebakaran di Desa Rimbo Panjang Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (9/10).
Foto: Antara/ FB Anggoro
Seorang personel Manggala Agni mengalirkan air ke dalam embung di lahan bekas kebakaran di Desa Rimbo Panjang Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini Kementerian Pertanian akan melanjutkan infrastruktur pertanian, memperbaiki irigasi, dan meningkatkan benih dan alat dan mesin pertanian (alsintan). Hal tersebut dilakukan untuk terus mendorong produksi dan mewujudkan swasembada pangan.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menilai keberlanjutan perlu dilakukan karena pada tahun lalu, Indonesia berhasil tidak melakukan impor beras, bawang merah dan mengurangi impor jagung sebesar 60 persen. "Ini adalah prestasi luar biasa," katanya kepada wartawan, Rabu (4/1).

Namun untuk tahun ini diakui Amran yang terpenting adalah embung untuk 4 juta hektare.  Dengan membangun embung di 75.328 titik yang tersebar di 34 provinsi akan dapat meningkatkan pendapatan petani. "Kalau naik, pendapatan petani bisa menjadi 100 sampai 200 triliun. Itu mimpi kita ke depan," ujar dia.

Membangun lumbung pangan di perbatasan juga masih menjadi prioritas di tahun ini. Ia berharap Kepulauan Riau mampu melayani kebutuhan pangan Singapura, Entikong bisa melakukan ekspor ke Malaysia, Siak di provinsi Riau juga mampu mengirim bawang merah ke Singapura dan Malaysia. Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pangan Filipina.

Begitu juga dengan Papua yang sudah mulai melayani beras ke Papua Nugini. "In shaa Allah kalau kita sinergi pasti bisa," lanjut dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement