Rabu 04 Jan 2017 11:04 WIB

Mentan Sebut Indonesia Berhasil Lewati El Nino dan La Nina

El Nino (file photo)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
El Nino (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan Indonesia mampu melewati ancaman peristiwa El Nino 2015 dan La Nina 2016. Keberhasilan beradaptasi terhadap kedua peristiwa tersebut, kata Amran di tahun 2016 tidak ada paceklik sehingga produksi pangan meningkat, impor pangan menurun bahkan tidak ada impor.

Amran menyebutkan produksi padi selama dua tahun yakni 2015 hingga 2016 naik 11 persen, jagung naik 21,8 persen, cabai naik 2,3 persen, dan bawang merah naik 11,3 persen. Peningkatan produksi komoditas unggulan peternakan, daging sapi naik 5,31 persen, telur ayam naik 13,6 persen, daging ayam naik 9,4 persen, dan daging kambing naik 2,47 persen.

“Begitu pun produksi komoditas perkebunan, tebu naik 14,42 persen, kopi naik 2,47 persen, karet 0,14 persen dan kakao naik 13,6 persen,” kata dia, melalui siaran pers.

Terkait kinerja ekspor impor selama dua tahun kerja, Amran menambahkan tidak ada impor beras, ekspor beras naik 43,7 persen, impor jagung turun 66,6 persen dan impor bawang merah turun 93 persen.

Lebih lanjut, Amran memaparkan capaian lainnya selama dua tahun kerja yakni terjadi peningkatan kesejahteraan petani. Hal ini terlihat dari penurunan kemiskinan di desa sebesar 0,01 persen, peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 101,7 dan peningkatan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 109,8.

“Sementara tingkat kepuasan petani, berdasarkan data INDEF, tingkat kepuasan petani meningkat sebesar 76,8 persen dan data CSIS menunjukkan kepuasan petani meningkat 72,9 persen. Indeks ketahanan Pangan Global naik 2,7 poin dan peringkat ketersediaan pangan Indonesia pun meningkat ke 66,” kata dia,

Di tempat terpisah tak lama ini, berbagai pencapaian selama dua tahun kerja di atas mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Anggota Komisi IV, I Made Urip pun mengakui bahwa kinerja Mentan Amran cukup memberi makna bagi meningkatnya produksi pertanian Indonesia. Ia mengatakan berbagai terobosan yang telah dilakukan Mentan Amran seperti perbaikan infrastruktur pertanian, pemberian bantuan alsintan, pencetakan sawah baru dan menyediaan bibit yang tepat waktu menjadi daya dorong yang kuat untuk peningkatan produksi padi.

“Kinerja ini patut dipertahankan ke depan. Bahkan bukan hanya produksi padi, tapi juga produksi pangan lainnya. Hal yang juga patut diapresiasi dari terobosan Mentan Amran adalah membangun kemitraan dengan TNI dalam upaya mengokohkan ketahanan pangan dan pencapaian swasembada pangan nasional,” ungkapnya.

Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba mengatakan kinerja Kementan berhasil mewujudkan swasembada padi tahun ini. Dengan produksi padi 79,14 juta ton merupakan prestasi tersendiri di tengah lahan pertanian yang semakin susut.

"Ini sebuah prestasi. Di saat lahan makin susut karena alih fungsi, produksi justru malah naik. Karena kuncinya itu di lahan, khususnya yang di daerah-daerah, tapi ternyata kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah berhasil mengatasi permasalahan yang ada," ujar Purba.

Di tahun 2017 Kementan menargetkan swasembada jagung, 2019 ditargetkan swasembada kedelai dan gula, 2025 ditargetkan swasembada gula industri, 2026 ditargetkan swasembada daging sapi, dan 2033 ditargetkan swasembada bawang putih sehingga di tahun 2045 Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement