REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan meningkatkan pelayanan pelayaran di pelabuhan rakyat Muara Angke dengan melibatkan PT Pelni dan PT ASDP.
“PT Pelni dalam waktu 3 hari akan masuk, saya minta PT Pelni untuk mensubstitusi kekurangan-kekurangan (pelayanan penyeberangan) ini, saya sudah berkoordinasi dengan PLT Gubernur DKI Jakarta” kata Budi melalui siaran pers yang diterima Republika, Selasa (3/1).
Terkait rencana itu, Budi mengatakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melakukan uji kelaikan terhadap kapal-kapal yang melayani pelayaran di Pelabuhan Muara Angke. Nantinya kapal-kapal yang dinyatakan laik beroperasi akan dapat terus berlayar.
“Kita minta kapal rakyat kita nilai, pada mereka yang punya kualifikasi (lolos uji) akan diikutsertakan, sehingga kita dalam waktu singkat ini akan meneliti kapal-kapal yang beroperasi di Muara Angke, jumlah kapal yang memang dinyatakan safe bisa melayani masyarakat diberikan kesempatan,” ujar Budi.
Budi mengatakan rencana ini dilakukan agar kapal-kapal rakyat itu dapat meningkatkan kualitas layanan baik itu yang bersifat safety maupun tingkat kenyamanan penumpang.
Dalam kecelakaan terbakarnya kapal wisata MV. Zahro Express kemarin (1/1) tercatat dari total penumpang berjumlah 184 orang, 130 orang dinyatakan selamat, 23 orang meninggal dunia, dan 31 orang luka-luka.
“Tercatat ada 23 orang yang meninggal, 22 korban meninggal dunia di RS Polri Kramatjati, 1 korban meninggal dunia di RSCM, di RSPAD sendiri ada empat orang korban yang sedang dirawat ada 3 anak-anak dan 1 ibu, 1 orang korban juga masih dalam perawatan intensif di RS Polri Kramatjati, Alhamdulilah mereka sudah sadar sekarang sedang dalam masa recovery,” ucapnya.
Budi mengatakan seluruh korban baik korban jiwa maupun korban luka-luka dipastikan akan mendapatkan santunan dari Pemda DKI dan PT Jasa Raharja.
“Alhamdulilah ada kepastian, PT Jasa Raharja akan memberikan santunan kepada yang meninggal dan yang luka-luka, Pemda DKI juga akan memberikan santunan kepada korban meninggal dunia,” ujar Budi.
Budi menambahkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) saat ini tengah berada di lokasi kejadian, untuk itu diharapkan masyakarat bisa menunggu hasil penyelidikan KNKT sebagai pihak yang berwenang.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kejadian ini Budi telah membebastugaskan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Muara Angke, Deddy Junaedi. Selain itu Kemenhub juga telah memberikan peringatan kepada pemilik kapal MV Zahro Express dan memberi kewenangan Polri untuk memeriksa Nahkoda kapal MV Zahro Express.