REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL -- Harga minyak mentah diharapkan bisa membaik di awal 2017 dengan didukung kesepakatan negara OPEC dan non-OPEC yang memangkas produksi. Hal ini diharapkan bisa memperbaiki krisis global karena harga minyak yang terus turun.
Harga minyak Brent tercatat naik 31 sen atau 0,55 persen. Harga minyak Brent pada Selasa (3/1) berada di 57,89 dolar per barel. Sebelumnya, pada 12 Desember pada penutupan pasar, harga minyak Brent berada pada 57,13 dolar per barel.
Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) mencatat, harga minyak mentah naik 32 sen atau naik 0,6 persen. Harga minyak mentah berada di posisi 54,51 dolar per barel setelah sebelumnya berada di 54,04 dolar per barel.
Pada 1 Januari kemarin menjadi titik kesepakatan oleh para negara OPEC dan negara non-OPEC seperti Rusia untuk memangkas produksi 1,8 juta barel per hari. Analis Pasar CMC Markets di Sydney, Ric Spooner mengatakan jika negara OPEC dan non-OPEC menyepakati pemangkasan produksi akan membawa dampak baik bagi harga minyak mentah. Stabilitas harga ditentukan dari komitmen negara-negara tersebut atas kesepakatan pemangkasan produksi.
"Pasar akan ditentukan dari pengurangan produksi, skenario yang paling penting adalah bagaimana komitmen negara negara tersebut atas kesepakatan yang telah dibuat," ujar Ric seperti dilansir dari Reuters, Selasa (3/1).