Kamis 29 Dec 2016 03:43 WIB

Harga Daging Sapi Mahal, Pemerintah Siapkan Daging Kerbau Sebagai Alternatif

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Budi Raharjo
Daging Sapi
Foto: Republika/Prayogi
Daging Sapi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus berupaya memberikan alternatif protein pengganti daging sapi segar yang harganya terus mengalami peningkatan. Daging sapi dan daging kerbau beku masih menjadi pilihan yang diberikan agar masyarakat bisa mendapatkan daging selain daging sapi.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Musdhalifah Machmud mengatakan, untuk kuartal akhir 2016 dan kuartal awal 2017, Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) masih akan melanjutkan skema intervensi harga daging sapi segar dengan daging beku. Cara ini dirasa lebih efektif dalam beberapa waktu ke depan.

"Kita masih tunggu refleksinya, tunggu respons. Karena kita sudah luncurkan daging sapi dan kerbau beku sebagai alternatif kan," ujar Musdhalifah melalui sambungan telepon, Rabu (28/12).

Dia menyampaikan, Pemerintah telah memberikan mandat kepada Bulog untuk mendatangkan daging beku sebanyak mungkin. Tidak ada batasan berapa banyak Bulog akan mengintervensi harga daging sapi segar melalui daging beku. Asalkan masyarakat membutuhkan, maka daging beku ini akan terus didatangkan.

Menurutnya, memang butuh waktu bagi masyarakat untuk beralih dari penggunaan daging sapi segar ke daging beku baik sapi maupun kerbau. Namun, jika sudah terbiasa dan merasa harga daging sapi segar sudah tidak ‎sanggup terbeli karena harga yang memang terlampau mahal, maka masyarakat akan mulai membiasakan mengonsumsi kedua jenis daging alternatif.

"Kan perlu transisi, nanti minat konsumsinya ke daging jenis apa. Pokoknya kita siapkan alternatif pengganti daging sapi segar," papar Musdhalifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement