Senin 26 Dec 2016 13:38 WIB

Pedagang Sebut Harga Daging Sapi Bertahan Tinggi Selama 2016

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Pedagang memotong daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Ahad (30/10).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang memotong daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Ahad (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, KRAMAT JATI -- Harga daging sapi di pasaran relatif tinggi. Bahkan pada 2016, harga per kilogram (kg) daging sapi segar sempat menyentuh Rp 150 ribu-160 ribu per kg‎.

Hendra (36 tahun), seorang pedagang di pasar induk Kramat Jati mengatakan, tahun ini merupakan tahun yang sangat jelek bagi penjualan daging sapi. Bukan karena tidak ada masyarakat yang membeli, tetapi karena harganya yang cukup tinggi.

"Tahun ini kayanya yang paling mahal deh. Terus kalau turun juga 'dikit-dikit'‎," kata Hendra ditemui di Pasar Kramat Jati, Senin (26/12).

Hendra menjelaskan, ketika menjelang hari raya Idul Fitri, harga daging sapi sempat menyentuh Rp 150 ribu per kg. Harga tersebut berangsur menurun hingga sekarang berada di kisaran Rp 120 ribu per kg. Angka ini merupakan harga untuk bagian dari daging sapi segar yang paling mahal.

Pria yang telah berdagang selama 10 tahun ini menuturkan, memang ada bagian daging sapi lain yang lebih murah seperti paha depan, atau dada yang harganya bisa mencapai Rp 90 ribu-100 ribu per kg. Namun, konsumen lebih banyak mencari daging paha belakang‎ karena tekstur daging yang lebih khas dan enak setelah diolah.

Adanya daging kerbau beku di pasaran dianggap tidak banyak memberikan perubahan pada harga daging sapi. Sebab hanya segelintir masyarakat saja yang mencari daging kerbau. Bahkan, Hendra menyebut tidak ada pedagang di Pasar Kramat Jati yang menjual daging tersebut karena kurang laku di pasaran.

Tingginya harga daging sapi juga diakui Budi (43 tahun). Pedagang daging sapi di Pasar Minggu ini mengatakan, harga daging sapi saat ini mencapai Rp 120 ribu per kg. Dia mengaku harga itu cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Melonjaknya harga daging membuat pedagang mendapatkan untung yang lebih sedikit. Sebab harga di tempat jagal sudah melambung. Jika pedagang mengambil untung terlalu banyak kemungkinan penjualan daging sapi segar bisa terus menurun.

"‎Ini saja sudah untung kecil. Kalau mau untung besar, nanti malah tidak ada yang beli daging," kata Budi.

Dia menuturkan, memang terdapat daging sapi beku dan daging kerbau beku yang juga dijual di los daging miliknya. Harga satu kilogram daging sapi beku mencapai Rp 90 ribu, sedangkan daging kerbau beku Rp 65 ribu. Menurutnya, daging sapi beku biasanya dibeli oleh pedagang lain yang berjualan dengan bahan dasar daging sapi. Sementara daging kerbau yang pasokannya memang tidak banyak, dibeli oleh masyarakat umum. Jumlahnya pun tidak terlalu banyak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement