REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- General Manager PLN Wilayah NTB Karyawan Aji mengatakan, pasokan listrik ke Kota Bima sementara ini dipadamkan. Hal ini karena hujan kembali mengguyur wilayah tersebut.
"Karena air sudah mulai masuk ke Gardu Induk Bima dan juga demi keamanan dan keselamatan jiwa," ujarnya, Jumat (23/12).
PLN terus memantau perkembangan cuaca dan terkini untuk kembali menghidupkan pasokan listrik. "Apabila air sudah surut akan kami hidupkan kembali," lanjutnya.
Sebelumnya, banjir besar yang melanda Kota dan Kabupaten Bima pada Rabu (21/12) menimbulkan kerusakan pada infrastruktur kelistrikan milik PLN. Perusahaan milik pemerintah itu langsung berupaya melakukan pemulihan pasokan listrik ke wilayah Kabupaten dan Kota Bima yang diterjang Banjir.
Ia menerangkan, banjir yang terjadi menyebabkan PLTD Bima berkapasitas 4,5 megawatt (MW) dan Gardu Induk Bima terendam. Selain itu, besarnya arus banjir juga merobohkan empat tiang Jaringan Tegangan Menengah (JTM). Akibatnya pasokan listrik di Bima terganggu dan sekitar 36 ribu pelanggan PLN Rayon Kota Bima terpaksa tidak bisa menikmati aliran listrik.
"Kami berusaha semaksimal mungkin melakukan perbaikan demi pemulihan pasokan listrik di lokasi terdampak banjir," katanya.
Ia mengatakan, beberapa wilayah memang sulit dijangkau, namun hal tersebut tidak memupuskan upaya PLN untuk segera melakukan perbaikan.
"Diharapkan hari ini sebagian sudah bisa menyala, dan dalam dua sampai tiga hari ke depan pasokan daya berangsur pulih," ungkapnya.
Untuk mempercepat pemulihan pasokan listrik, PLN melibatkan sekitar 50 teknisi dan Tim Pekerjaan dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) yang didatangkan langsung dari Mataram dan Sumbawa.
Aji menambahkan, untuk kondisi PLTD Ni’u yang memasok ke Bima beroperasi normal, namun karena jaringan belum bisa digunakan, sekarang hanya disalurkan ke Wilayah Woha dan Dompu, untuk ke Kota Bima belum bisa.
"Saat ini, kami juga sedang mapping kondisi di sana, karena hingga saat ini komunikasi pun masih sulit. Tim pemulihan dan peralatan terus ditambah sesuai kebutuhan," paparnya.
Sebagai penanganan jangka pendek, PLN juga telah mengirim delapan genset dengan total kapasitas 40 kWh pada Selasa malam.
Ia melanjutkan, PLN juga telah mengirimkan bantuan bagi korban bencana banjir berupa makanan instan, fasilitas memasak, tikar, selimut, pakaian, obat-obatan, tenda, perahu karet dan mandi cuci kakus (MCK) portabel.
"PLN juga terus mendata bantuan yang mungkin dibutuhkan bagi para korban banjir," katanya.