REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- NH Foods, produsen makanan terbesar di Jepang, akan menjadikan Malaysia sebagai hub ekspor makanan halal yang akan dikonsumsi oleh umat Islam.
Unit kelompok NHF Manufacturing bekerjasama dengan sebuah perusahaan lokal Malaysia yang merupakan produsen unggas, Lay Hong. Mereka akan membangun pabrik baru di Selangor, negara yang berdekatan dengan ibukota Malaysia di pantai barat Semenanjung Malaysia.
Dengan investasi sebesar 10 juta dolar AS, pembangunan pabrik baru dijadwalkan akan dimulai pada awal 2017. Ketika selesai pada semester pertama 2018, pabrik akan mampu menghasilkan 1.000 ton makanan bulanan di bawah tahap pertama, dengan opsi untuk menggandakan kapasitas dan tergantung pada permintaan.
"Ada potensi besar untuk makanan halal di Jepang," ungkap Hideki Fujii, seorang eksekutif dari NH Foods seperti dilansir asia.nikkei.com Selasa, (20/12).
Perusahaan meluncurkan lima varian produk ayam beku. Yakni kaarage (daging tanpa tulang paha), chiki-chiki (tulang sayap tengah), amakaraage ( daging paha utuh), tebamoto amakaraage" dan Menchi katsu (daging bagian dalam).
Dipasarkan dengan merek Nippon Premium NutriPlus, produk saat ini tersedia di AEON dan dua supermarket lokal lainnya, tetapi jaringan penjualan akan diperluas untuk mencakup toko-toko dan tempat pengisian bensin.
Perusahaan menargetkan penjualanan di daerah perkotaan. Bersama dengan NH Foods, Lay Hong juga sedang menjajaki peluang di Indonesia dan Thailand untuk memperluas produsen makanan terintegrasi.
Di bawah strategi ekspor, unit Malaysia juga akan bersiap untuk mengakomodir sertifikat halal untuk makan makanan dingin, termasuk nugget, burger dan omelet.