Selasa 20 Dec 2016 04:40 WIB

Polri: Rupiah Desain Baru Sulit Dipalsukan

Rep: Mabruroh/ Red: Nidia Zuraya
Model menunjukan uang Rupiah kertas wajah baru usai peresmian pengeluaran dan pengedaran uang Rupiah Tahu Emisi 2016 di Bank Indonesia, Jakarta, Senin (19/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Model menunjukan uang Rupiah kertas wajah baru usai peresmian pengeluaran dan pengedaran uang Rupiah Tahu Emisi 2016 di Bank Indonesia, Jakarta, Senin (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri menyambut baik diterbitkannya sebelas pecahan mata uang rupiah tahun emisi 2016. Apalagi pecahan rupiah kali ini disebut-sebut memiliki 17 pengaman dari Bank Indonesia (BI) untuk mencegah peredaran uang palsu (upal) marak kembali.

"Dari 17 pengaman itu dua di antaranya soal warna yang berubah sekali dan tinta yang disembunyikan," ujar Kabagpenum Polri Kombes Matinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/12).

Biasanya kata dia, tinta pengamanan hanya ada satu pada rupiah sebelumnya. Namun kali ini dibuat dua buah pengaman yang hanya bisa dilihat di bawah sinar ultra violet.

Tujuannya, lanjut Martinus, agar pembuatan mata uang palsu dapat diantisipasi dengan kerumitan pengamanan yang telah disiapkan oleh BI. Sehingga jika pun ada yang masih nakal dan berupaya untuk memalsukan kembali, maka membutuhkan proses yang panjang karena lebih rumit dan sulit.

"Sebagai upaya pencegahan terhadap pembuat uang palsu bisa lebih terantisipasi. (Kalaupun ada) tidak bisa dibuat dalam masa dekat ," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement