REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Perkembangan ekonomi pada 2017 diprediksi bakal sulit. Bahkan tahun 2017 ini bukanlah tahun yang mudah bagi pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. Namun demikian Bank bjb menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 12 persen -13 persen. Sedangkan pertumbuhan dana pihak ketiga diprediksi tumbuh sekitar 14 persen hinggan 15 persen.
Dirut Bank BJB Ahmad Irfan memprediksi, ekonomi Indonesia pada 2017 akan bertumbuh, meskipun kondisi perekonomian global masih lemah. "Tapi saya yakin ekonomi Indonesia akan tumbuh stabil pada kisaran 5 - 5,4 persen pada 2017," katanya, pada acara gathering dengan wartawan di Manado, Jumat (16/12).
Dikatakan Ahmad, untuk mencapai pertumbuham yang lebih tinggi di tengah melemahnya kondisi ekononi global, ada beberapa faktor yang dibutuhkan Indonesia. Beberapa faktor itu di antaranya konsumsi berkelanjutan, perbaikan belanja pemerintah, dan peningkatan investasi swasta.
"Ekonomi Indonesia akan tetap kuat dengan posisi fiskal yang lebih baik dimana permintaan domestik tetap menjadi pendorong pertumbuhan," kata Ahmad.
Sebagai informasi, kinerja Bank bjb terus menunjukan tren positif dimana pada akhir kuartal III 2016, Bank bjb berhasil membukukan pertumbuhan laba sebesar 55,6 persen (year to year/yoy). Hal ini pun, kata Ahmad, seiring dengan ekapansi bisnis yang berkualitas dan keberhasilan melakukan efisiensi di berbagai bidang.
"Selain itu, membaiknya rasio kredit bermasalah (NPL) yang turun dari 3,5 persen menjadi 1,7 persen per akhir September 2016," ujarnya.