REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Mandiri (BSM) mengembangkan program cicil emas dengan berbagai koperasi untuk bisa lebih menyasar nasabah. Branch Manager BSM KCP Kelapa Dua, Sumarnis mengatakan kerjasama dengan koperasi merupakan salah satu langkah untuk mengembangkan program cicilan emas.
Ia mengatakan, antusiasi masyarakat akan investasi emas memang naik dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Terlebih lagi, program cicil dan gadai emas ini merupakan salah satu manfaat yang diberikan oleh BSM. Sumarnis mengatakan program cicil emas ini menjadi salah satu program andalan BSM.
"Antusias masyarakat atas investasi emas memang meningkat selama lima tahun ini. Masyarakat memang jauh lebih memilih investasi dengan emas karena aman ya, dan lebih mudah dalam aksesnya," ujar Sumarnis di Kantor Republika, Jumat (16/12).
Sumarnis mengatakan dalam lima jenis investasi, investasi emas memiliki porsi 10-20 persen peminat. Angka ini cukup besar mengingat banyak masyarakat perorangan baik koperasi yang lebih memilih investasi emas dibandingkan jenis investasi lainnya.
Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, BSM sendiri memang banyak menggetolkan sosialisasi dengan nasabah perorangan. Dari program cicil dan gadai memang Sumarnis mengakui program gadai lebih banyak diminati. BSM kemudian mengembangkan sayap sejak 2015 dengan menggaet koperasi karyawan dan koperasi usaha agar para nasabah lebih mendapatkan kemudahan dalam mengakses cicilan emas.
"Kita memang sedang ekspansi ke koperasi. Ini lebih banyak secara kuantitas dan syaratnya bisa lebih mudah bagi nasabah untuk mengakses karena memang sifatnya kolektif," ujar Sumarnis.
Ia mengatakan, salah satu keunggulan dari cicil emas BSM dibandingkan dengan bank syariah lain adalah, cicilan bernilai bunga rendah dan melakukan penawaran khusus bagi para nasabah yang ingin bergabung. Selain itu, ia juga mengatakan syarat administratif yang mudah dan layanan klaim pada hari libur juga menjadi salah satu keunggulan BSM.
Sumarnis juga mengimbau, investasi di iklim ekonomi global yang tak cukup baik memang lebih menjanjikan pada emas. Sebab, nilai emas setiap tahun akan naik dan lebih aman karena berbentuk barang. Dibandingkan dengan saham dan deposito, emas memiliki keunggulan dengan nilai jual yang tinggi dan pencairan yang lebih fleksibel.
Sumarnis mengatakan, tantangan kedepan dalam iklim investasi adalah inflasi. Namun, dengan keputusan para nasabah memiliki investasi emas hal tersebut tak akan berpengaruh pada nilai jual emas karena inflasi tak memperngaruhi harga jual emas. Ia juga memastikan bahwa meskipun resiko investasi emas jauh lebih rendah dibandingkan dengan jenis investasi lainnya.