REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, nilai tukar rupiah pada November 2016 mengalami depresiasi sebesar 3,90 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS), dengan rata-rata level terendah mencapai Rp 13.500,32 per dolar AS.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo, mengatakan bahwa sepanjang November 2016 nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 506,36 poin, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
"Sepanjang November 2016 nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cukup melemah atau mengalami depresiasi," kata Sasmito, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (15/12).
Level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar Amerika terjadi pada minggu kelima November 2016 yang mencapai Rp 13.500,32 per dolar AS. Sedangkan berdasar provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Banten yang mencapai Rp13.627,88 per dolar Amerika pada minggu keempat November 2016. Sementara yang tertinggi terjadi di Kalimantan Utara sebesar Rp 13.151,00 per dolar AS.
Rupiah juga terdepresiasi terhadap dolar Australia. Penurunan sebesar 1,48 persen terhadap dolar Australia pada November 2016.
Berdasarkan provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Maluku yang mencapai Rp 10.340,50 per dolar Australia pada minggu kelima November 2016. Level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar Australia terjadi pada minggu kelima November 2016 yang mencapai Rp 10.081,47 per dolar Australia. Selain terdepresiasi terhadap dolar AS dan Australia, nilai tukar rupiah juga mengalami penurunan terhadap euro sebesar 1,62 persen.
Nilai tukar rupiah terhadap euro tersebut dengan level terendah rata-rata nasional kurs tengah terjadi pada minggu kedua November 2016 yang mencapai Rp 14.532,64 per euro. Sedangkan menurut provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah yang mencapai Rp 14.881,50 per euro pada minggu kedua November 2016 Hal berbeda terjadi pada nilai tukar rupiah terhadap yen Jepang. Rupiah terapresiasi 3,19 persen terhadap yen Jepang pada bulan tersebut. "Level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap yen Jepang terjadi pada minggu kelima November 2016 yang mencapai Rp 120,35 per yen Jepang," kata Sasmito.
Sedangkan menurut provinsi, level tertinggi kurs tengah terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mencapai Rp 113,50 per yen Jepang pada minggu kelima November 2016