REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan pelabuhan Patimban akan dimulai akhir 2017. Rencananya pembiayaan pelabuhan ini akan memakai skema pinjaman dari Badan Kerja Sama Internasional Jepang JICA. Jepang menjanjikan pinjaman ini tidak akan membebani Indonesia dengan bunga pinjaman di bawah satu persen.
Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan skema pinjaman akan memakai skema step loan atau pinjaman bertahap. Pinjaman pertama akan turun pada pertengahan 2017 mengingat Indonesia masih harus menyelesaikan syarat administrasi amdal RTRW dan Detail Engenering Design (DED).
Konstruksi Pelabuhan Patimban Dimulai Akhir 2017
Bambang menjelaskan untuk pinjaman pertama Jepang akan menggelontorkan dana sekitar 1,7 miliar dolar AS. Uang ini nantinya akan dipakai oleh pemerintah Indonesia untuk membangun pelabuhan patimban tahap minimun.
"Bunganya sangat rendah. Hampir 0 persen. Nanti kita pakai skema step loan untuk pembangunan sampai 2019," ujar Bambang di Kantor Menko Maritim, Rabu (14/12).
Bambang menjelaskan nantinya pembangunan yang ditargetkan pada 2019 ini baru mencapai tahap minimun operasi. Bambang mengatakan pembangunan tahap awal ini setidaknya berkapasitas 400 TeuS dengan kapasitas 200 ribu kendaraan.
"Tahap pertama 1,7 miliar dolar sampai 2019. Tahap jangka panjang sampai 2027. Bunga hampir 0 persen. Tenor juga panjang 20-30 tahun," ujar Bambang.