Jumat 02 Dec 2016 10:11 WIB

Aksi Damai 2 Desember, Rupiah Menguat

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Bilal Ramadhan
Ribuan orang melakukan long march menuju Monas untuk mengikuti aksi 212 atau 2 Desember di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (2/12).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Ribuan orang melakukan long march menuju Monas untuk mengikuti aksi 212 atau 2 Desember di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi domestik khususnya dengan adanya Aksi Damai 212 tidak berdampak pada nilai tukar rupiah. Pada perdagangan hari ini, Jumat (2/12), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka di zona hijau.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 41 poin atau 0,3 persen di kisaran Rp 13.524 per dolar AS. Hingga pukul 09.21 WIB, rupiah bergerak volatile di kisaran Rp 13.523 per dolar AS. Adapun tentang gerak hari ini diperkirakan berada di kisaran Rp 13.501- 13.539 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta menilai, aksi demonstrasi umat muslim ini akan berlangsung damai sehingga tidak terlalu berpengaruh pada pasar keuangan. Menurut Rangga, faktor yang mempengaruhi pasar keuangan lebih ke faktor global.

Pasar saat ini sedang menunggu data non-farm payrolls AS yang akan rilis pada Jum'at malam. Data tersebut diperkirakan akan bagus dan mendorong dolar AS untuk menguat. "Kalau dollar AS menguat, biasanya akan berakibat kurang bagus untuk IHSG dan nilai tukar rupiah," ujar Rangga, Kamis (1/12).

Selain faktor AS, kata Rangga, ada referendum Italia pada hari minggu yang mana bila hasilnya NO, market global bisa koreksi awal minggu depan. Menurutnya nilai tukar rupiah meski menunjukkan tren yang stabil namun bisa mulai melemah lagi pada pekan depan.

Rangga memperkirakan rupiah pada hari ini akan menguat, namun pada minggu depan bisa mulai melemah lagi. "Rentang gerak rupiah dalam range 13.000-13.500, harusnya sih rupiah bisa dalam kisaran itu, di bawah Rp 13.500," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement