REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang merancang skema pembiayaan khusus ke sektor pangan yang dinilai memiliki karakteristik berbeda dibandingkan sektor lainnya. Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, mengatakan pihaknya kini sedang melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian terkait pembiayaan tersebut.
Ia menuturkan, ada 17 bank yang terlibat dalam implementasi rencana tersebut, namun Muliaman tidak menyebutkan secara detil. Pihaknya juga akan melibatkan perusahaan pembiayaan, asuransi, dan Kamar Dagang Industri (KADIN).
"Sedang kita matangkan. Dalam waktu dekat, kita akan 'launching' (luncurkan) aksi khusus pembiayaan untuk pangan," ujar Muliaman di Jakarta, Senin (28/11).
Muliaman menjelaskan saat ini petani sulit memperoleh pembiayaan dari perbankan karena masih banyak petani yang tidak masuk kelompok tani, yang merupakan ekosistem bagi petani. Menurutnya, ekosistem diperlukan agar perbankan tidak ragu menyalurkan pinjaman ke sektor pangan yang dianggap kurang populer.