REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah bukan hanya fokus untuk mengkaji perjanjian dagang trans pasific partnership (TPP). Keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) juga menjadi pertimbangan Pemerintah untuk ikut serta dalam kerja sama perdagangan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
"Ada dua hal yang harus jadi perhatian serius. Selain TPP tapi juga Brexit (British exit)," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam acara CEO Forum, Kamis (24/11).
Enggar menjelaskan, Uni Eropa masih melakukan perbaikan dalam persyaratan perjanjian yang akan dibahas dalam CEPA-EU. Sebab dalam perjanjian CEPA-EU sebelumnya, Inggris masih masuk dalam keanggotaan Uni Eropa. Perbaikan ini akan membutuhkan waktu dan kajian yang mendalam, sebab Inggris merupakan salah satu negara yang diprediksi akan banyak menyerap produk dari hasil kerja sama ini.
Untuk itu, kata Enggar, pemerintah juga akan mengkaji kembali kemungkinan Indonesia bergabung dalam kerja sama ini. "Karena akan ada untung rugi dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa," ujarnya.