REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar dagang dan industri (Kadin) Indonesia berencana untuk membuat inkubator bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menangah (UMKM). Program ini rencananya akan dimulai awal 2017.
Wakil Ketua Umum Kadin bidang UMKM, Koperasi, dan Ekonomi Kreatif Erik Hidayat mengatakan, pihaknya akan menyebar informasi ini bagi UMKM bukan hanya di pusat kota tapi hingga ke daerah. Para UMKM yang mendaftar akan diseleksi terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam inkubator tersebut.
Erik menuturkan, dalam inkubator ini, UMKM maupun pelaku usaha perorangan akan dilatih dengan sistem yang telah dibuat oleh Kadin. "Para pelaku usaha ini akan dipaksa melakukan hal terbaik dengan produk yang mereka miliki," kata Erik dalam Rakernas Kadin di Jakarta, Senin (21/11).
Dengan kurun waktu tertentu setelah pelaku usaha memiliki ilmu yang cukup untuk mengembangkan usahanya, Kadin akan mendampingi pelaku usaha ini untuk mendapatkan akses permodalan hingga akses pasar. Melalui pendampingan tersebut, harapannya para UMKM bisa tumbuh dan menularkan ilmu tersebut kepada pelaku usaha lainnya.
Erik mengatakan, fokus kegiatan Inkubator ini memang belum pernah dilakukan. Kepengurusan Kadin saat ini akan lebih fokus dalam pengembangan UMKM, bukan hanya unit usaha di tubuh Kadin sendiri. Harapannya dengan fokus ini akan banyak UMKM baru yang tumbuh.
Apalagi sekarang Kadin dan OJK telah memiliki perjanjian kerjasama untuk mempermudah akses keuangan di mana para UMKM akan didampingi Kadin ketika mencari permodalan ke lembaga keuangan baik milik pemerintah maupun swasta.