REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Capaian produksi minyak dan gas bumi tahun ini diklaim melebihi target yang ditetapkan APBN. Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), M.I Zikrullah mengatakan, secara kumulatif saat ini produksi migas nasional mencapai 834 ribu barel per hari (bph), melampaui lifting APBN sebesar 820 ribu barel per hari (bph).
“Sebagai pengendali operasi migas kami telah bekerja sama dengan tiap stakeholder, salah satunya memastikan capaian target migas nasional sesuai target. Dan tahun ini melebihi target APBN, meski sangat disayangkan saat ini harganya memang jauh berbeda dibanding dua tahun lalu,” tutur Zikrullah saat membuka Security Summit 2016 di Solo, Rabu (16/11).
Dia mengungkapkan pencapaian tersebut tak lepas dari kerja sama antara kontraktor KKS, SKK Migas, TNI, dan Polri. Kerja sama itu melahirkan situasi yang kondusif di daerah operasi hulu Migas di berbagai wilayah. Bahkan hal tereebut berdampak pada menurunnya jumlah kasus gangguan keamanan di industri hulu migas.
Tahun ini terdapat 893 kasus gangguan keamanan yang didominasi oleh illegal tapping (pencurian minyak pada dengan membocorkan pipa) dan illegal drilling (pengeboran minyak tanpa izin). Jumlah ini turun signifikan dibandingkan tahun lalu sebanyak 1.720 kasus.
“Sekarang ada drone itu membuat semakin mudah untuk mengawasi jalur pipa sehingga dapat mendeteksi sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi seperti illegal tapping,” tuturnya.