REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak dunia bangkit kembali pada Selasa (15/11) atau Rabu (16/11) pagi WIB dari kerugian selama tiga sesi. Kenaikan harga minyak ini dikarenakan pasar melihat peningkatan peluang bagi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mencapai kesepakatan pembatasan produksi pada akhir bulan ini.
Laporan-laporan media mengatakan pada Selasa bahwa negara-negara OPEC telah memulai pembicaraan diplomatik untuk mengatasi perbedaan sikap di antara anggota kelompok, dengan Qatar, Aljazair dan Venezuela memimpin usaha-usaha tersebut. OPEC telah mencapai kesepakatan pada September untuk membatasi produksi minyak mentah pada pertemuan kebijakan yang akan dilaksanakan bulan ini, perjanjian pertama yang memangkas produksi sejak 2008.
Pembatasan tingkat produksi untuk masing-masing negara anggota OPEC akan ditentukan pada pertemuan kartel berikutnya yang akan diselenggarakan pada 30 November di Wina, Austria.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2016 naik 2,49 dolar AS menjadi menetap pada 45,81 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari 2017 meningkat 2,52 dolar AS menjadi ditutup pada 46,95 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.