REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15/11), dibuka menguat tipis sebesar 5,12 poin setelah mengalami tekanan cukup dalam pada beberapa hari terakhir ini.
IHSG BEI dibuka menguat 5,12 poin atau 0,11 persen menjadi 5.121,47. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 1,44 poin (0,17 persen) menjadi 856,36. "Koreksi yang cukup dalam selama dua hari terakhir ini, telah membuka peluang bagi IHSG bergerak positif," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Selasa.
Nico Omer menambahkan bahwa neraca pembayaran Indonesia (NPI) Oktober 2016 yang diperkirakan surplus turut menjadi sentimen positif bagi pasar. Hingga akhir tahun ini diperkirakan NPI bakal kembali surplus seiring dengan masuknya sejumlah aset milik warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri melalui skema repatriasi dari amnesti pajak.
Di sisi lain, kata dia, pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang optimistis kemampuan fiskal pemerintah masih bisa mendorong ekonomi di kuartal IV-2016 agar tetap tumbuh di kisaran lima persen turut memberi harapan positif bagi pelaku pasar. Namun, ia mengatakan, diperkirakan pergerakan IHSG masih terbatas mengingat sentimen eksternal masih menjadi perhatian pelaku pasar saham di Indonesia, yang dapat membawa IHSG masih dalam bayang tekanan.
Sementara itu, analis Mandiri Sekuritas Hadiyansyah mengatakan bahwa IHSG masih berada dalam tren pelemahan dalam jangka pendek ini, namun sektor pertambangan dan agribisnis dapat menjadi pilihan karena harga komoditasnya masih berada dalam tren penguatan. "IHSG mempunyai peluang untuk mengalami penguatan secara teknikal," kata Hadiyansyah.
Sementara di bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 123,59 poin (0,56 persen) ke level 22.345,81, indeks Nikkei turun 39,21 poin (0,22 persen) ke level 17.633,41, dan Straits Times menguat 11,44 poin (0,41 persen) posisi 2.798,71.