REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia mengatakan siap bekerja sama dengan Jepang dalam mengoperasikan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya. Saat ini pembangunan jalur tersebut sedang memasuki tahap studi kelayakan.
Direktur Utama PT. KAI, Edi Sukmoro mengatakan ketika kereta semi cepat tersebut sudah berhasil dibangun maka pihaknya siap bekerja sama dengan Jepang sebagai investor dalam pengoperasian kereta tersebut. Edi mengatakan untuk kerja sama tersebut nantinya akan dibahas lebih lanjut.
"Begini, KAI kan hanya sebagai operator. Jadi, mau investornya Jepang atau Prancis ya silahkan, karena itu pemerintah yang putuskan sehingga nanti kerja sama operasinya akan bekerja sama dengan KAI," ujar Edi di Jakarta Railways Centre, Senin (14/11).
Edi mengatakan rencana kereta semi cepat tersebut memang memakai rel yang sudah ada sebelumnya, tetapi mengalami perbaikan untuk kecepatan maksimum 160 kilometer per jam. Jalur yang dilewati juga melalui jalur utara yang tidak rawan longsor. "Nanti kan ini double track ya, jadi improve rel dan keretanya. Saat ini masih dalam tahap kajian bersama kami dan BPPT," ujar Edi.
Edi mengaku mendukung rencana kereta semi cepat ini. Sebab dengan kecepatan maksimum 160 kilometer per jam bisa lebih efisien dalam biaya produksi dan meningkatkan minat penumpang. "Kalau itu terjadi, jaraknya kan cuma sekitar 750 km-an lah. Kalau kecepatannya mencapai 160 km per jam atau 170 km per jam, kan paling-paling hanya butuh waktu 5 jam dengan berhenti di stasiun besar," ujar Edi.