Senin 14 Nov 2016 16:34 WIB

PM Lee Angkat Lima Isu Saat Bertemu Jokowi

Presiden Joko Widodo (kanan) dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong (kiri) memberikan pernyataan pers pada pertemuan bilateral di Semarang, Jawa Tengah, Senin (14/11).
Foto: Antara/R. Rekotomo
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong (kiri) memberikan pernyataan pers pada pertemuan bilateral di Semarang, Jawa Tengah, Senin (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong mengangkat lima isu kerja sama saat pertemuan bilateral dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Kelima bidang tersebut dari mulai investasi hingga pariwisata.

Lee mengapresiasi penyambutan hangat oleh Presiden Jokowi dan Pemerintah Daerah Semarang serta masyarakat Semarang. Ia menganggap Indonesia merupakan negara tetangga dan juga mitra pentingnya.

"Ini adalah pertemuan resmi pertama saya dengan Presiden Jokowi. Indonesia adalah mitra dekat dan tetangga Singapura. Dan pertemuan ini adalah kesempatan yang baik bagi kita untuk membahas bagaimana untuk meningkatkan hubungan kita," ujar PM Lee.

PM Lee berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama di lima bidang yakni investasi di kawasan Batam, Bintan, Karimun, serta kawasan lain di daerah Indonesia, termasuk Kawasan Industri Kendal yang akan segara dibuka.

Kedua di bidang pariwisata yaitu dengan peningkatan jumlah arus wisatawan antarkedua negara, termasuk membuka jalur pelayaran kapal pesiar. Ketiga, sektor energi, dengan berkontribusi dalam proyek 35.000 MW di Indonesia.

Keempat membentuk sebuah asosiasi bisnis Indonesia-Singapura untuk meningkatkan hubungan bisnis antarkedua negara, dan kelima kerja sama di bidang pencegahan terorisme.

Baca juga,  Jokowi Jelaskan Reformasi Ekonomi Indonesia kepada PM Lee.

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Hadir pula Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, serta Kepala BKPM Thomas Lembong.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement