Senin 14 Nov 2016 00:59 WIB

Asosiasi Hotel Mataram Dorong Produk Lokal Tingkatkan Kualitas

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Hazliansyah
Beberapa wisatawan menikmati matahari terbit Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok.   (Republika/ Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/ Wihdan
Beberapa wisatawan menikmati matahari terbit Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok. (Republika/ Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM) Reza Bovier mengungkapkan, secara garis besar produk dan pelayanan yang ditawarkan hotel-hotel di Mataram sudah cukup baik. Terlebih untuk hotel berskala nasional dan internasional.

"Yang hotel tradisional belum kuat dan kita ajak menuju kesitu, kita undang untuk pengembangan SDM," katanya di Mataram, Ahad (13/11).

Kendati demikian, masih terdapat juga pekerjaan rumah untuk produk-produk lokal agar mampu menembus pasar hotel di Mataram. Ia mengatakan, ada empat poin yang perlu dijadikan perhatian bagi para produk lokal dalam menyuplai ke hotel-hotel di Mataram. Yakni permintaan, sistem pembayaran yang membutuhkan waktu sekitar dua minggu, spesifikasi produk, dan sertifikasi halal.

Reza menilai, hanya beberapa produk lokal yang bisa menembus pasar hotel dan ritel di Mataram. Persoalan permodalan menjadi salah satu faktor utamanya.

    

"Rata-rata hotel mataram butuhkan suplay penunjang hotel seperti shampo, handuk, sabun yang masih banyak yang didatangkan dari Surabaya dan Jakarta. Disini masih banyak kendala seperti modal," ungkapnya.

General Manager Golden Palace Hotel Lombok Ernanda Agung D mengaku optimistis tingkat hunian dan juga penyelenggaraan MICE di Mataram akan meningkat pada 2017.

"Tahun ini banyak sekali acara khususnya di Kota Mataram. Kami masih optimistis masih ada peluang. Baik itu event pemerintah atau pun dari swasta," paparnya.

Ernanda tak menampik bahwa telah terjadi penurunan tingkat hunian hotel dalam beberapa bulan terakhir. Menurutnya, hal ini dikarenakan adanya pemotongan anggaran dan juga terlambatnya dana alokasi khusus dari pemerintah pusat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement