Jumat 11 Nov 2016 14:16 WIB

BI Intervensi Pasar, Rupiah Kembali Menguat

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Mata uang rupiah menguat.
Foto: REUTERS/Garry Lotulung
Mata uang rupiah menguat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini sempat anjlok hingga Rp 13.865 pada sekitar pukul 09.15 WIB. Laju rupiah perlahan kembali menguat hingga Rp 13.448 per dolar AS, berdasarkan data Bloomberg.

Sementara itu, berdasarkan kurs tengah JISDOR Bank Indonesia, rupiah berada di level Rp 13.350 per dolar AS. Kembali menguatnya nilai tukar rupiah ini karena intervensi pasar yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI).

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, pelemahan ini karena analisis pasar mengenai perekonomian dunia yang berdampak kepada negara-negara berkembang. Pasar menyebutkan apabila AS kemudian menjadi proteksionisme kemudian menyebabkan ekspor dari negara berkembang ke AS menjadi terhambat.

Hal ini menyebabkan kurs di negara-negara berkembang melemah, sehingga juga berdampak ke rupiah pada pembukaan perdagangan pagi ini. "Pasar NDF (non deliverable forward) melemah tanpa melihat fundamental Indonesia. Pokoknya melihat currency yang lain melemah berpengaruh ke Indonesia trader, sehingga pagi di buka 13.400 per dolar AS," ujar Mirza Adityaswara di Gedung BI, Jakarta, Jumat (11/11).

Menurut Mirza, meski pasar NDF sempat ke level Rp 13.700 per dolar AS, namun kondisi fundamental ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara tetangga. Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi kuartal III sebesar 5,02 persen, defisit transaksi berjalan yang sebesar 1,8 persen, Neraca pembayaran Indonesia naik menjadi 5,7 miliar dolar AS dari sebelumnya sebesar 2,2 miliar dolar AS.

"Jadi dari sisi fundamental Indonesia itu dalam kondisi yang baik," katanya.

Bank Indonesia pun melakukan intervensi pasar dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah, yakni dengan intervensi di pasar valuta asing dan Surat Berharga Negara (SBN).  "Kami umumkan lelang ke SBN. Jadi kalau yang punya akses, BI umumkan ke peserta pasar bahwa BI ready to buy SBN, lelangnya udah ditutup tadi dibuka sejam," tutur Mirza.

Setelah pasar melihat intervensi BI, kurs kemudian kembali membaik dari yang awalnya anjlok hingga ke sekitar Rp 13.800, menjadi rebound sekitar Rp 13.400.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement