REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indonesia saat ini tengah mengejar pembangunan infrastruktur. Namun terbatasnya dana APBN membuat pemerintah membuka kesempatan pada sektor swasta.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono mengatakan pihaknya telah memberikan kesempatan yang luas kepada pihak swasta dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, air minum, dan bendungan.
"Swasta diberi kesempatan, kalau swasta tidak tertarik, kita menggunakan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU), bila masih tidak menarik, penugasan BUMN," kata dia dalam pameran Indonesia Infrastructure Week 2016 di JCC Senayan, Rabu (9/11).
Ia menambahkan, salah satu proyek yang banyak melibatkan dana investasi badan usaha saat ini adalah jalan tol Balikpapan-Samarinda. Proyek tersebut menggunakan investasi badan usaha dan dukungan pemerintah.
Tol sepanjang 60 kilometer tersebut dijalankan swasta setelah sebelumnya mangkrak. "APBN hanya di jembatan Manggar, APBD cuma 10 kilometer, dikeroyok jadinya. Tapi yang lebih banyak investasinya, karena dari 99,2 kilometer, 60 kilomeyer lebih dari investasi," ujarnya.
Basoeki mengatakan, pihaknya sudah meminta Jasamarga dan Waskita Karya untuk segera mendata aset jalan tol mana saja yang siap dilepas ke swasta. Misalnya, kata dia, Jasamarga telah memiliki rencana akan melepas saham tidak dominan. Pun halnya dengan Waskita Karya.
"Itu sudah ada beberapa opsi yang akan dilepas, jadi tidak perlu untuk memiliki tapi dijual untuk mendapatkan modal bangun (tol;red) lain lagi yang sudah operasi yang dilepas," katanya.