Rabu 09 Nov 2016 16:30 WIB

Kurs Rupiah Turun Merespons Kemenangan Donald Trump

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
Seorang karyawati menghitung uang Rupiah pecahan seratus ribu disalah satu tempat penukaran uang di Jakarta Pusat, Senin (18/7).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Seorang karyawati menghitung uang Rupiah pecahan seratus ribu disalah satu tempat penukaran uang di Jakarta Pusat, Senin (18/7). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rabu (9/11) ini mendapat sentimen negatif dari pemilihan presiden AS yang dimenangkan oleh Donald Trump. Imbasnya, meski rupiah dibuka menguat di Rp 13.055 per dolar AS, berdasarkan data Bloomberg, selanjutnya pergerakan rupiah terus melemah hingga ditutup di Rp 13.127 per dolar AS dengan kisaran gerak di 13.052-13.259.

Sementara itu berdasarkan kurs tengah JISDOR Bank Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp 13.084 per dolar AS. Sebelumnya, Bank Indonesia menyebutkan bahwa pelemahan ini hanya terjadi sementara dan masih berada di range fundamental nilai tukar.

Kepala Ekonom Bank Mandiri, Anton Gunawan menilai, kemenangan Trump berdampak kepada gejolak nilai tukar. Namun apabila masih ada tekanan,dan kondisinya tidak terlalu baik, akan berdampak ke mata uang global dan tidak mungkin cepat menguat.

"Ketidakpastian masih tinggi. Jadi volatilitas di pasar keuangan agak lebih besar harus berjaga-jaga, baik naik atau turun,"ujar Anton saat ditemui di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (9/11).

Menurut Anton, nilai fundamental rupiah akan berada di kisaran Rp 13.100 per dolar AS. Di sisi lain, dari segi makro ekonomi, kata Anton, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih belum baik, meski pada kuartal III tumbuh sebesar 5,04 persen. "Rupiah, BI selama ini cukup baik menahan, menjaga supaya tidak terlalu menguat kemudian cepat melemah. Tapi banyak tanda-tanda ekonomi kita masih lumayan lemah," ujar Anton.

Baca juga: Donald Trump Jadi Presiden AS, Saham Asia Anjlok

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement