Rabu 09 Nov 2016 10:44 WIB

Sempat Menguat, IHSG Berbalik ke Area Negatif

Pekerja memantau perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta. ilustrasi (Republika/ Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja memantau perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta. ilustrasi (Republika/ Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu (9/11), dibuka naik tipis sebesar 7,35 poin di tengah antisipasi investor terhadap pemilu presiden Amerika Serikat.

IHSG BEI dibuka menguat 7,35 poin atau 0,13 persen menjadi 5.478,03. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 1,85 poin (0,20 persen) menjadi 936,70.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio, mengatakan bahwa IHSG BEI dibuka menguat, namun dalam perjalanannya berbalik arah ke area negatif. "Ketidakpastian politik Amerika Serikat menghambat laju bagi pergerakan indeks bursa," katanya di Jakarta, Rabu (9/11).

Ia menambahkan bahwa ketakutan investor atas kemungkinan calon presiden Amerika Serikat Donald Trump memenangkan pemilu menjadi salah satu faktor yang menahan laju IHSG. Ia mengatakan bahwa sebagian investor khawatir jika Donald Trump memenangkan pemilu, kondisi itu membuat psikologis pelaku pasar saham di dalam negeri menjadi terganggu.

"Tiba-tiba, Trump menang di beberapa negara bagian seperti Ohio dan Florida, sekarang ada ketakutan mengenai cara kerja tata kelola ekonomi oleh Donald Trump," katanya.

Kendati demikian, menurut dia, kondisi pasar saat ini hanya bersifat sementara. Yang mejadi perhatian selanjutnya bagi pasar yakni saat presiden AS menunjuk kabinetnya terutama menteri keuanganya. Pengaruhnya nanti di situ," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 440,22 poin (1,92 persen) ke level 22.469,25, indeks Nikkei turun 525,34 poin (3,06 persen) ke level 16.646,04, dan Straits Times melemah 35,84 poin (1,26 persen) posisi 2.784,91

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement