Selasa 08 Nov 2016 21:31 WIB

Harga Tinggi, Tanaman Cabai Petani Sleman Mendadak Hilang

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Budi Raharjo
Petani Cabai (ilustrasi)
Foto: informasi-budidaya.blogspot.com
Petani Cabai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Saat harga cabai tengah meroket, petani di Dusun Sambiroto, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan justeru dirugikan. Pasalnya tanaman cabai mereka mendadak hilang karena dicuri orang.

Akibat kejadian tersebut, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (DPPK) Sleman berjanji akan memberi bantuan berupa bibit pada musim tanam mendatang. Kepala Seksi Bina Produksi Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) DPPK Sleman, Immawan Nur Saefudin Ahmad menuturkan, kejadian seperti itu bukan pertama kalinya terjadi di Sambiroto.

"Tahun lalu juga ada petani yang kehilangan tanaman cabai saat harga cabai sedang tinggi. Ternyata kejadian yang sama terulang lagi," katanya, Selasa (8/11).

Beberapa wilayah di Kabupaten Sleman sendiri dikenal sentra cabai. Di antaranya Kecamatan Mlati, Ngaglik, Pakem, Ngemplak, dan Kalasan. Adapun total lahan tanam cabai rawit seluas 400 hektare dan untuk cabai keriting 550 hektare.

Saat ini hampir semua tanaman cabai sudah mendekati masa akhir panen. Petani sudah menanam cabai sejak Juni lalu. Karena itu, hampir setiap bulan selalu ada panen cabai di Kabupaten Sleman. Namun demikian, komoditas tersebut sangat cepat diserap pasar.

Pasalnya kualitas cabai Sleman lebih unggul di banding daerah lain. "Saat dibawa ke Jakarta cabainya lebih awet. Mungkin itu yang membuat cabai Sleman itu diminati banyak orang," kata Immawan. Oleh karena itu tidak heran jika ada orang yang mengincar komoditas tersebut dengan mencurinya langsung di lahan petani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement