Ahad 06 Nov 2016 15:20 WIB

Harga Cabai dan Sayuran di Banyumas Melonjak

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Harga cabai, ilustrasi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Harga cabai, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Harga sayuran dan beberapa jenis bumbu di pasar-pasar tradisional Kabupaten Banyumas, sejak sepekan terakhir mengalami kenaikan cukup tinggi. Kenaikan paling tinggi, tarjadi pada cabai merah keriting yang harganya saat ini mencapai Rp 70 ribu per kg.

''Harga cabai merah sekarang luar biasa mahalnya. Dengan uang Rp 1.000, hanya dapat 4 biji cabai merah. Untuk membuat sambal dan bumbu masakan, paling tidak saya mengeluarkan Rp 3.000 untuk membeli cabai saja,'' keluh Eviyanti (48 tahun), seorang ibu rumah tangga warga perumahan Tangjung Elok, Purwokerto Selatan, Ahad (6/11).

Sutinah (42 tahun), pedagang di pasar Wage Kota Purwokerto, kenaikan harga cabai sudah berlangsung sejak dua pekan terakhir. Dari harga normal Rp 45 ribu per kg, saat ini sudah mencapai 70 ribu per kg.

''Yang paling banyak kenaikkannya memang cabai merah keriting. Kalau jenis cabai lainnya, masih di bawahnya sekitar Rp 54 ribu per kg,'' katanya.

Selain cabai, harga kebutuhan masyarakat yang juga mengalami kenaikan adalah harga sayur-sayuran, antara lain seperti kacang panjang, terong, kol, dan wortel yang kebanyakan ditanam petani di dataran tinggi. Kenaikan harga sayuran tersebut, berkisar antara Rp 1.000 hingga Rp 2.000 dari harga normal.  ''Yang turun hanya harga kentang, dari Rp 16 ribu per kg menjadi Rp 10 ribu per kg,'' ujarnya.

Dia menyatakan, kenaikan harga tersebut terjadi karena pasokan dari petani berkurang. ''Curah hujan yang tinggi, menyebabkan berbagai jenis sayuran yang ditanam petani banyak terserang penyakit sehingga hasil panennya tidak bagus,'' ujarnya.

Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Kroya, Nasir, mengakui tingginya curah hujan memang menyebabkan tanaman cabai banyak yang terkena penyakit jamur. ''Karena kelembaban yang cukup tinggi, banyak tanaman cabai terkesan serangan hama jamur hingga tanaman cabainya mati,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement