Jumat 28 Oct 2016 13:19 WIB

Ekspansi Bisnis, UPS Pesan 14 Pesawat Boeing

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Logo United Parcel Service
Logo United Parcel Service

REPUBLIKA.CO.ID, GEORGIA -- Perusahaan kurir United Parcel Service (UPS) telah memesan 14 unit pesawat jenis Boeing 747 dalam sebuah kesepakatan senilai 5,3 miliar dolar AS. Kesepakatan ini menjadi nafas baru setelah sebelumnya ada kabar bahwa perusahaan Boeing kemungkinan membatalkannya.

Perusahaan memperingatkan pada Juni lalu bahwa pesawat ikonik 'Jumbo Jet' ini menghadapi penurunan pesanan dan tekanan harga. Pembelian secara signifikan menambah buku pesanan Boeing ketika pesaingnya, Airbus, telah berjuang menjual pesawat berbadan lebar.

Kepala Eksekutif UPS David Abney mengatakan pesanan UPS yang mencakup 14 lebih Boeing 747 mencerminkan permintaan untuk angkutan udara. "Kami memiliki permintaan dan pesawat tersebut memungkinkan kami untuk menangani permintaan dasar itu," kata dia seperti dikutip dari BBC News, Kamis (27/10).

Lambannya penjualan 747-8, versi terbaru dari pesawat empat mesin yang pertama terbang pada tahun 1969, memaksa Boeing memotong produksi untuk enam tahun. Pada Juli, produksi tersebut mungkin akan berhenti.

Pesawat dua mesin berukuran serupa yang lebih hemat bahan bakar telah menyusul 747 sebagai pesawat penumpang. Penjualan juga melambat untuk pesawat jenis Airbus empat mesin jet penumpang A380. Pesawat 747-8 memberikan kemampuan untuk membawa kargo besar.

UPS berencana menggunakan 747-8 untuk menghubungkan rute Eropa ke Asia, dan Asia ke Amerika Serikat. Pesawat tersebut memang lebih tua dan akan menggantikan pesawat yang lebih kecil sehingga mampu menambah kapasitas. "Kami mungkin hanya menambahkan 14 saat ini tapi bisa jadi akan bertambah berkali lipat dengan kapasitas dan lokasi yang lebih besar," ujar Abney.

Di beberapa tempat, kata dia, Anda membeli pesawat hanya untuk menggantikan pesawat lain. Namun tidak demikian bagi UPS. Menurut dia, ini adalah strategi pertumbuhan. Ini adalah tentang kesempatan, dan akan menempatkan pesawat-pesawat tersebut untuk bekerja setelah mendapatkan mereka.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement