REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Astra International meluncurkan lini bisnis terbaru yang bergerak di bidang properti. Ini merupakan lini bisnis Astra yang ketujuh.
Lini bisnis ketujuh ini melengkapi enam lini bisnis Astra saat ini. Lini bisnis ini adalah Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur, Logistik dan Lainnya serta Teknologi Informasi.
Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto mengatakan studi terhadap bisnis properti Astra telah dimulai dengan riset yang mendalam tentang kebutuhan dan perkiraan perkembangan properti di Indonesia dalam beberapa dekade mendatang. "Pembangunan gedung Menara Astra serta tiga menara apartemen yang seluruhnya berlokasi di lahan seluas 2,4 hektare di Jalan Sudirman adalah tonggak sejarah dalam implementasi bisnis properti Astra," ujar Prijono dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (26/10).
Kedua proyek tersebut menelan biaya sekitar Rp 8 triliun. Pembangunannya dimulai pada kuartal pertama 2014. Diharapkan, proyek tersebut rampung pada awal 2018. Ketiga apartemen ini telah terjual 91,35 persen.
Selain itu, perwujudan bisnis properti Astra ini ditandai dengan pendirian PT Astra Land Indonesia (ALI) dan pembentukan perusahaan patungan antara ALI dan PT Mitra Sindo Makmur, anak perusahaan PT Modernland Realty Tbk. Perusahaan patungan ini mengakuisisi dan mengembangkan area seluas 70 hektare di kawasan Jakarta Timur senilai Rp 3,4 triliun. Di samping itu, Astra juga tengah mempersiapkan proyek perumahan di kawasan Simatupang.