Rabu 26 Oct 2016 11:37 WIB

BI Luncurkan Buku Dinamika Produk dan Akad Keuangan Syariah

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Buku Dinamika Produk dan Akad Keuangan Syariah
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Buku Dinamika Produk dan Akad Keuangan Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bank Indonesia (BI) meluncurkan buku panduan untuk industri keuangan syariah berjudul Dinamika Produk dan Akad Keuangan Syariah, dalam ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2016. Peluncuran buku ini berisi mengenai karakteristik produk dan akad yang digunakan dalam keuangan syariah di Indonesia, serta dinamikanya sebagai faktor utama yang membedakan dengan keuangan konvensional.

Deputi Gubernur BI Hendar mengatakan, ada dua perspektif yang melandasi peneritan buku ini yakni perspektif reflektif dan perspektif ke depan. Hendar menjelaskan, buku ini merupaakan proses berpikir kreatif dan kritis atas suatu perjalanan dari teori serta praktik produk dan akad keuangan syariah di Indonesia. Proses tersebut yakni bagaimana keuangan syariah yang secara proses diperkenalkan pada 1990 dan bisa tumbuh serta berkembang di negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia.

"Ada suatu proses bagaimana pilihan pendekatan pengaturan dan pengembangan keuangan syariah dilakukan, dengan tetap mengedepankan purity di tengah keinginan untuk segera membesarkan pangsa pasar keuangan syarah," ujar Hendar saat peluncuran buku tersebut di Grand City Surabaya, Rabu (26/10).

Buku ini juga merupakan bentuk komitmen BI beserta stakeholder terkait dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros pengembangan ekonomi syariah internasional, melalui berbagai inovasi produk keuangan syariah. Inovasi ini sesuai dengan akad yang telah dipastikan kesyariahannya. Kemudian, buku ini merupakan panduan untuk pengembangan keuangan syariah ke depan, khususnya produk dan akad keuangan syariah. 

Kekhususan prinsip syariah menuntut produk dan akad keuangan syariah yang harus memiliki linked dengan aktivitas sektor riil. Dalam hal ini dibutuhkan pemahaman yang lebih lengkap, tidak hanya model bisnis saja namun juga fiqh muamalah. 

Hendar menambahkan, keuangan syariah Indonesia pernah mengalami pertumbuhan aset perbankan syariah yang sangat ekspansif pada periode 2008-2013 dengan rata-rata 40 persen. Jumlah tersebut melampaui rata-rata pertumbuhan keuangan syariah global sebesar 19 persen.

"Namun, perkembangan tersebut masih menyisakan tantangan dan peluang yang harus diselesaikan, khususnya di bidang produk dan akad keuangan syariah agar bisa tumbuh secara berkelanjutan," kata Hendar.

Hendar mengatakan, buku ini menggambarkan dinamika produk dan akaad yang digunakan oleh industri keuangan syariah pada semua sektor dengan beragam jenisnya. Dinamika tersebut akana dipaparkan secara lengkap dimulai dengan analisa sebab akibat, dan landasan hukum diantara berupa ketentuan dari regulator maupun fatwa dari otoritas fatwa dan latar belakang penerapannya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement