REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (19/10), ditutup turun sebesar 20,76 poin seiring dengan aksi lepas saham oleh investor asing. IHSG BEI ditutup melemah 20,76 poin atau 0,38 persen menjadi 5.409,28. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 5,33 poin (0,56 persen) menjadi 931,27.
"IHSG tertekan seiring dengan aksi lepas saham oleh investor asing," kata analis Reliance Securities Lanjar Nafi di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan data BEI, pelaku pasar asing membukukan jual bersih atau foreign net sell sebesar Rp64,481 miliar pada Rabu (19/10). Secara teknikal, kata dia, pelaku pasar cenderung menahan untuk masuk ke pasar saham dikarenakan sejumlah indikator menunjukan IHSG masih berada di dalam area jenuh beli. Kendati demikian, menurut dia, pelemahan IHSG cenderung tertahan menyusul sektor pertambangan yang bergerak positif di tengah spekulasi kenaikan harga komoditas menjelang musim dingin.
Analis NH Korindo Securities Indonesia, Muhammad Ikhsan Burhanuddin menambahkan bahwa data produk domestik bruto (PDB) Cina kuartal tiga 2016 yang sebesar 6,7 persen ternyata ditanggapi netral oleh investor.
"PDB Cina yang sesuai proyeksi tidak membuat investor lebih aktif masuk aset berisiko, kondisi itu cenderung dijadikan momentum untuk merealisasikan keuntungannya.," katanya.
Sementara itu, tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 297.706 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,87 miliar lembar saham senilai Rp 6,46 triliun. Di bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 89,42 poin (0,38 persen) ke level 23.304,97, indeks Nikkei naik 35,30 poin (0,21 persen) ke level 16.998,91, dan Straits Times menguat 13,99 poin (0,49 persen) posisi 2.844,62.