Rabu 19 Oct 2016 15:09 WIB

JBIC Siap Biayai Proyek Infrastruktur di Indonesia

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Megaproyek PLTU Batang.
Foto: Ist
Megaproyek PLTU Batang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyambut baik kerjasama pembiayaan proyek infrastruktur yang ditawarkan oleh Japan Bank for International Coorporation (JBIC). Menurut Sekretaris Wakil Presiden (Seswapres) Mohamad Oemar, JBIC selama ini menjadi mitra Indonesia dalam pembangunan berbagai proyek infrastruktur.

"Menyambut positif ya, karena salah satu mitra mereka adalah Indonesia, dan Indonesia menyambut positif kerja sama dengan JBIC terutama dalam pembiayaan proyek infrastruktur yang besar, yang lalu yang sudah jalan atau yang akan dimulai," kata Oemar di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (19/10).

Menurut Oemar, JBIC akan melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan membahas secara tekhnis rencana pembiayaan proyek infrastruktur pada esok hari. Salah satu proyek infrastruktur yang dibayai oleh JBIC adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang. Oemar mengatakan, pembiayaan proyek PLTU tersebut pun telah berjalan dengan baik.

Selain itu, JBIC juga akan membantu membiayai proyek pelabuhan Patimban, proyek kereta berkecepatan medium Jakarta-Surabaya, serta proyek infrastruktur gas alam. Oemar mengatakan JBIC siap membantu Indonesia membiayai proyek-proyek infrastruktur tersebut.

"Intinya mereka siap. Mereka juga infokan turunkan persyaratan, guarantee, banyak hal lah. Kalau misalnya kerja sama nanti langsung ke BUMN melalui kementerian," tambah dia.

Kendati demikian, Oemar mengaku belum mengetahui nilai pembiayaan proyek infrastruktur oleh JBIC ini. Sementara itu, Tadashi Maeda, CEO Japan Bank for International Coorporation (JBIC) mengatakan dalam pertemuannya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) keduanya membahas terkait dukungan pembiayaan JBIC dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia yang meliputi berbagai sektor, termasuk transportasi, dll.

Ia pun berharap dalam pertemuannya dengan Menteri Keuangan pada esok hari dapat disepakati kerjasama pembiayaan proyek infrastruktur tersebut. Lebih lanjut, Maeda juga menjelaskan kepada Wapres JK terkait pernyataan Perdana Menteri Shinzo Abe yang menyebutkan akan meningkatkan nilai kerjasama di bidang infrastruktur sebesar 200 miliar dollar AS selama lima tahun.

"Saya juga menjelaskan kepada Wapres JK terkait perkembangan terakhir di luar negeri di mana PM Shinzo Abe mengumumkan menambah nilai kerjasama infrastruktur hingga 200 miliar dollar dari sebelumnya hanya 10 miliar dollar, selama lima tahun," jelas Maeda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement