Senin 17 Oct 2016 14:46 WIB

AP I Terbitkan Obligasi Rp 3 Triliun

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Angkasa Pura I
Foto: angkasapuraproperti.co.id
Angkasa Pura I

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I perusahaan kebandarudaraan BUMN yang mengelola 13 bandara di wilayah tengah dan timur Indonesia, akan  menerbitkan obligasi melalui skema Penawaran Umum Obligasi I Angkasa Pura I dan Sukuk Ijarah l Angkasa Pura I Tahun 2016, dengan total nilai obligasi yang ditawarkan sebesar Rp 3 triliun. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk mengembangkan lima bandara.

Untuk penawaran obligasi tahap l Angkasa Pura I Tahun 2016, perusahaan menargetkan dapat menghimpun dana sebanyakbanyaknya sebanyak Rp 2,5 triliun. Selain itu, Penawaran Umum Sukuk Ijarah l Angkasa Pura I tahun 2016 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp 500 miliar.

Obligasi dan Sukuk Ijarah ini diterbitkan dalam tiga seri di mana Seri A berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan indikasi tingkat kupon Obligasi 7,45 -8,20 persen per tahun dan Indikasi Tingkat Bagi Hasil Sukuk Ijarah 7,45 -8,20 persen per tahun. Seri B berjangka waktu 7 (tujuh) tahun dengan indikasi tingkat kupon Obligasi 7,95-8,70 perseb per tahun dan Indikasi Tingkat Bagi Hasil Sukuk Ijarah 7,95-8,70 persen per tahun. 

Sedangkan Seri C berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun dengan indikasi tingkat kupon Obligasi 8,10-8,85 persen per tahun dan Indikasi Tingkat Bagi Hasil Sukuk Ijarah 8,10-8,85 persen per tahun. Sementara kupon Obligasi dibayarkan setiap 3 bulan sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing kupon Obligasi.

Direktur Utama AP I, Sulistyo Wimbo Hardjito mengatakan, dana yang diperoleh dari penawaran umum obligasi dan sukuk ijarah ini sekitar 75 persen akan digunakan untuk pengembangan lima bandara yakni Bandara Baru Yogyakarta, Bandara Ahmad Yani di Semarang, Bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin, Bandara Juanda di Surabaya, dan Bandara Sultan Hasanudin. Sedangkan 25 persen dana yang diperoleh akan digunakan untuk investasi rutin.

"Dengan pengalaman, track record dalam manajemen operasional bandara serta profil perusahaan jasa kebandarudaraan yang baik, kami optimistis penawaran umum ini akan sukses," ujar Sulistyo pada konferensi pers penawaran umum obligasi di Jakarta, Senin (17/10).

Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi AP I Novrihandri mengatakan, saat ini Perseroan sedang mengurangi ketergantungan pendapatan dari aeronautika dengan mengoptimalkan pendapatan non-aeronautika, seperti pendapatan dari konsesi, penyewaan dan pergudangan, serta melalui entitas anak yang menunjang pengelolaan bandara dan aset-aset yang dimiliki Perseroan. 

"Pada Juni 2016 komposisi pendapatan aeronautika terhadap pendapatan usaha turun menjadi 58,88 persen dari sebelumnya pada 2011 sebesar 76,67 persen, sedangkan komposisi pendapatan non-aeronautika naik menjadi 41,12 persen dari sebelumnya pada 2011 sebesar 23,33 persen," ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Angkasa Pura I memiliki rasio keuangan yang sehat yaitu current ratio pada juni 2016 sebesar 1,23x. ROA dan ROE Angkasa Pura I tetap stabil terjaga di atas 5,0x. 

"Di sisi lain, Debt to Equity Ratio meningkat dikarenakan Angkasa Pura I mendapatkan pendanaan dari pihak ketiga sejak tahun 2013. Tetapi Debt to Equity Ratio masih dalam kategori baik," jelasnya.

Obligasi dan Sukuk Ijarah ini mendapatkan peringkat idAAA dan idAAAsy (Triple A; Stable Outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO). Adapun bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi yaitu PT Bahana Securities, PT BCA Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas. dan PT Mandiri Sekuritas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement