Kamis 13 Oct 2016 09:23 WIB

Luhut Nilai EBT Lebih Bisa Diolah Daripada Nuklir

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Israr Itah
Pembangkit listrik tenaga matahari.
Foto: abc
Pembangkit listrik tenaga matahari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Menteri ESDM, Luhut Binsar Panjaitan menilai pengembangan nuklir di Indonesia belum terlalu perlu. Luhut melihat, banyak cadangan energi baru terbarukan (EBT) yang masih bisa diolah ketimbang harus menggunakan nuklir sebagai pasokan energi.

Luhut mengatakan, sah-sah saja Indonesia mulai memasuki masa riset untuk perbandingan dan melihat visibilitas nuklir. Menurutnya, ketika Indonesia mempunyai basis data dan penelitian yang baik untuk itu bisa menjadi bekal di kemudian hari.

"Namun, kalau untuk masuk langsung saya pikir belum perlu lah. Saya sudah bilang ke Dirut PLN untuk enggak usah pakai nuklir dulu," ujar Luhut di Kantor Menko Maritim, Rabu (12/10) malam.

Menurut Luhut masih banyak cadangan energi seperti solar cell, air, bahkan geothermal yang bisa dikembangkan di Indonesia. Untuk saat ini, proyek proyek pengembangan ketiga hal tersebut juga masih berjalan.

"Masih banyak lah energi baru terbarukan yang bisa diolah," ujar Luhut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement