Rabu 12 Oct 2016 20:08 WIB

SMI Tawarkan Obligasi Rp 5 Triliun

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
Logo PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
Logo PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sarana Multi lnfrastruktur (Persero) (PT SMI), sebuah perusahaan pembiayaan infrastruktur di Indonesia, melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2016. Obligasi yang ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp 5 triliun dengan kupon sebesar 7,25-9,15 persen.

Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini mengatakan, pada tahap pertama penerbitan obligasi ini, pihaknya mematok nilai emisi sebanyak-banyaknya Rp 5 triliun dari total Obligasi Berkelanjutan I yang direncanakan sebesar Rp 30 triliun.

"Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I ini terdiri dari empat seri yang masing-bertenor tiga tahun, lima tahun, 10 tahun dan 15 tahun," ujar Emma saat Due Diligence Meeting & Public Expose dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan di Jakarta, Rabu (12/10).

Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia ("KSEI”) sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi, dan terdiri atas 4 (empat) Seri. Penjamin pelaksana emisi di antaranya PT Indo Premier Securities, PT BCA Sekuritas, PT CIMB Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Maybank Kim Eng Securities dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

Obligasi Seri A bertenor tiga tahun memiliki kupon 7,25-8 persen, Seri B bertenor lima tahun dengan kupon 7,5-8,25 persen, Seri C bertenor 10 tahun dengan kupon 8,15-8,9 persen dan Seri D bertenor 15 tahun dengan kupon 8,4-9,15 persen.

Emma menuturkan, dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini sepenuhnya akan digunakan untuk kegiatan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur. Dalam kurun waktu tujuh tahun beroperasi, Perseroan memiliki total aset sebesar Rp 34 triliun dengan CAGR pertumbuhan sebesar 64 persen. Sedangkan, laba bersih di semester I 2016 sebesar Rp 688 miliar, naik 125 persen dari laba bersih per Desember 2015.

Penerbitan obligasi ini selain bertujuan untuk membiayai proyek, lanjut Emma, juga mempertimbangkan tingginya permintaan pada obligasi terdahulu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement