Rabu 12 Oct 2016 01:40 WIB

Pameran Indo Metal Berikan Terobosan Baru Industri Logam dan Baja

Pekerja menyelesaikan rangkaian baja saat pembangunan gedung di Jakarta, Rabu (7/9).  (Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja menyelesaikan rangkaian baja saat pembangunan gedung di Jakarta, Rabu (7/9). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemeran Logam dan Baja, Indo Metal yang kedua kalinya di Asia Tenggara kembali di Gelar. Acara yang akan dilangsungka pada 25-27 Oktotber di JIExpo, Kemayoran, bakal memperkenal produk-produk besi dan baja dari Indonesia serta sejumlah teknologi industri ini dari sejumlah negara penghasil besi dan baja.

Direktur PT Wahana Kemalaniaga Makmur (WAKENI), Rini Sumardi mengatakan,‎ Indonesia akan menjadi tuan rumah bagi grup nasional dari Italia, Indonesia, Tiongkok, Taiwan, dan Spanyol. Spanyol yang pertama kalinya bergabung dalam acara ini diwakili oleh Fundigex-amfek menegaskan daya tarik indometal sebagai plaftorm  bisnis to bisnis (B2B) bagi pemain industri untuk menjalin bisnis, jejaring, dan menyerap rangkaian inovasi dan teknologi.

"Ini akan menjadi ajang Unjuk keahlian dan perkembangan terbaru internasional dari besi dana baja, lengkap dengan fokus komersin yang khusus dirancang untuk menjawab tren dan kebutuhan industri saat ini," kata Rini Sumardi dalam konferensi pers, Selasa (11/10).

Rini mengatakan,‎ peserta pameran Indometal ditargetkan diikuti 250 peserta dari 30 negara. Di antara peserta yang akan mengikuti terdiri dari beberapa perusahaan lokal dan internasional seperti A.D Tubi Inossidabili SPA, Clariant Adsorbent, Disa and Wheelbrator, Inductotherm, Octo Corindo Sarana, Kamag Transporttechnik, Maschinenfabrik Gustav Eirich, Sec Electric Machinery, Sinosteel Equipment and Engineering, dan lain-lain.

Indometal 2016 ini akan berfokus pada afiliasi saling membutuhkan antar negara terkait teknologi pengecoran logam, produk cetak, metalurgi, dan teknolgi termoproses. Serta sinergi dengan apa yang menjadi tren di sektor baja, alumunium, tembaga, kobal, nikel, dan logam lain di Indonesia dan Asia Tenggara.

Indometal juga bekerja sama dengan Kemenperin, Gabungan Asosisasi Perusahaan Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia (GAMMA), Asosiasi Industri Pengecoran Logam Indonesia (APLINDO), dan Himpunan Ahli Pengecoran Logam Indonesia (HAPLI).

Rini berharap dengan didukung beberapa pihak dan diikuti oleh beberapa perusahaan terkemuka industri logam dan baja dari lokal maupun internasional dapat melapangkan jalan bagi perusahaan untuk membuka peluang bisnis di dalam negeri.

"Indometal 2016 akan melapangkan jalan bagi perusahaan dengan rencana menengah dan jangka panjang yang ingin menembus dan membuka bisnis di Indonesia dan Asia Tenggara. Para pemain industri lokal yang ingin meningkatkan daya saing dan kapabilitas produksi mereka dapat memanfaatkan pertukaran informasi secara global dan menjalin relasi bisnis baru di pameran ini," kata Rini.

Direktur Utama Messe Dusseldorf Asia, Gernot Ringling mengatakan, dalam setiap perhelatan Indometal, pihaknya berusaha bekerja sama lebih dekat dengan mitra industri untuk menampilkan produk yang paling relevan dan terus berkembang. Harapannya untuk memperluas peran dan jangkauan di kawasan terkait. Dengan adanya MEA akan semakin memperdalam kerja sama dan integrasi perdagangan, serta menjadi akselelator peluang manufaktur," kata Gernot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement