Kamis 06 Oct 2016 16:37 WIB

Dewan Asuransi Indonesia Ajak Masyarakat Memiliki Asuransi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Asuransi
Foto: flickr
Asuransi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Asuransi Indonesia (DAI) berupaya menarik minat seluruh kalangan masyarakat untuk sadar dan memiliki asuransi. DAI akan melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya peran industri asuransi bagi masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bawah, melalui perayaan hari asuransi yang jatuh pada 18 Oktober nanti.

"Hari asuransi ini sebenarnya digunakan oleh negara ini untuk lebih menjelaskan mengenai industri asuransi ini kepada masyarakat. Target kita untuk tahun ini memang kita mengedukasi asuransi ini ada di masyarakat menengah kebawah yang masuk di UMKM, micro insurance dan segala macemnya," kata Hendrisman Rahim, ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI) usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di kantor Wapres, Jakarta, Kamis (6/10).

Acara sosialisasi dalam rangka hari asuransi sendiri rencananya akan diselenggarakan pada 11 November mendatang. Hendrisman mengatakan sosialisasi asuransi ini akan dilakukan di berbagai tempat termasuk di usaha mikro kecil menengah (UMKM), kampung nelayan, dan berbagai desa lainnya. Dalam sosialisasi ini akan disampaikan bahwa asuransi dapat juga menjangkau masyarakat menengah ke bawah dengan harga yang lebih terjangkau.

Menurut dia, JK pun meminta agar perusahaan-perusahaan asuransi dapat menjalankan kewajibannya dengan benar karena industri ini merupakan industri yang menjual kepercayaan kepada masyarakat. Semakin tinggi kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi, maka pertumbuhan industri asuransi pun akan semakin besar.

"Jadi Pak Wakil Presiden tadi menekankan kepada kita bahwa satu hal yang harus dijaga bahwa binis kepercayaan ini artinya yang dijual itu adalah keprcayaan. Jadi industri asuransi ini harus secara bersama-sama menjaga kepercayaan tersebut. Kalau kepercayaan masyarakat ini tinggi beliau yakin industri asuransi ini akan jadi industri yang besar," kata dia.

Hendrisman mengatakan, hingga saat ini sekitar 20 persen masyarakat yang telah memiliki asuransi. Sedangkan berdasarkan data dari OJK pada 2011, Hendrisman mengatakan sekitar 18 persen masyarakat mengenal asuransi. Namun, hanya sekitar 11 persen masyarakat yang memilikinya.

"Jadi kita bisa bayangkan bahwa sebenarnya begitu banyak di Indonesia ini yang bisa menjadi potensi market yang bagus," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement